14 Orang Meninggal Akibat Banjir Besar di Jilin, China

14 Orang Meninggal Akibat Banjir Besar di Jilin, China

14 Orang Meninggal Akibat Banjir Besar di Jilin, China. [Ist]

Kisah tragis terjadi di Jilin, China, di mana 14 orang meninggal setelah hujan ekstrem. Bencana banjir ini adalah salah satu dari banyak kejadian cuaca ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim.

Cekricek.id - Provinsi Jilin, yang berada di timur laut China, tenggelam dalam kesedihan setelah hujan ekstrem yang mengguyur kawasan itu mengakibatkan 14 orang meninggal. Media resmi negara mengungkap bahwa tragedi ini menambah panjang catatan kematian yang disebabkan oleh cuaca buruk yang telah melanda China beberapa waktu ini.

Dalam beberapa pekan terakhir, China tersapu hujan dengan intensitas tinggi hingga mengakibatkan banjir. Menurut informasi dari Beijing, kejadian tersebut telah mengakibatkan hilangnya nyawa sebanyak 147 orang bulan sebelumnya.

Korban meninggal di Jilin terus bertambah, dengan tambahan 14 orang yang dilaporkan oleh CCTV, stasiun televisi pemerintah. Mereka mengutip sumber resmi setempat bahwa tragedi ini terjadi setelah hujan deras di Shulan, sebuah kota di timur laut.

Namun, berdasarkan informasi dari Xinhua, hujan deras yang mengguyur kawasan itu kini telah reda. Akibat kejadian tersebut, sekitar 19.000 warga terpaksa dievakuasi dan 21 lokasi sementara disiapkan untuk menampung mereka.

Hujan ekstrem ini berlangsung pasca Topan Doksuri yang menyerang daratan China dan kemudian membelok ke arah utara. Ini dianggap sebagai salah satu hujan terparah yang pernah ada sejak 140 tahun terakhir.

Saat ini, upaya pemulihan sedang dilakukan, terutama setelah hujan menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur serta membanjiri berbagai kawasan. Xinhua melaporkan bahwa dua sungai besar di Heilongjiang dan Jilin saat ini berada di atas level waspada. CCTV menampilkan gambaran dari lokasi, di mana warga berupaya membersihkan air berlumpur dari bangunannya.

Peningkatan kejadian cuaca ekstrem seperti ini, yang melanda jutaan orang, dipercaya oleh ilmuwan sebagai dampak dari perubahan iklim. Selain itu, di Hebei, provinsi yang paling terdampak hujan, lebih dari 1,5 juta orang dievakuasi dengan 10 korban meninggal.

Baca Juga

Presiden Donald Trump memberikan pernyataan di Gedung Putih terkait gencatan senjata Iran-Israel
Trump Umumkan Kesepakatan Gencatan Senjata Iran-Israel
Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran
Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong memberikan pernyataan pers terkait dukungan Australia terhadap serangan AS ke Iran
Australia Dukung AS Serang Iran: Iran Tidak Boleh Punya Senjata Nuklir
Donald Trump dan Benjamin Netanyahu berjabat tangan di Gedung Putih dengan bendera Amerika Serikat dan Israel di latar belakang
Netanyahu Berhasil Manfaatkan Trump untuk Menyerang Fasilitas Nuklir Iran
Iran Luncurkan Rudal Balistik Khorramshahr-4 ke Israel Usai Serangan AS
Iran Luncurkan Rudal Balistik Khorramshahr-4 ke Israel Usai Serangan AS
Peta Selat Hormuz dan lokasi pangkalan militer Amerika Serikat di Bahrain yang menjadi target seruan serangan balasan Iran
Khamenei Diminta Balas Serangan AS dan Blokade Selat Hormuz