Cekricek.id, Paris - Sedikitnya 37 orang dilaporkan terluka, dengan empat di antaranya dalam kondisi kritis, setelah terjadi ledakan gas yang memicu kebakaran di beberapa gedung di kawasan Latin Quarter Paris, Prancis. Pejabat setempat mengonfirmasi bahwa kejadian tersebut terjadi di arondisemen kelima sekitar pukul 17:00 pada hari Rabu.
Menurut polisi, banyak korban terluka akibat kekuatan ledakan dan terkena puing-puing. Tim penyelamat masih melakukan pencarian pada malam hari.
Masyarakat diimbau untuk menghindari daerah Val-de-Grâce, dekat Taman Pantheon dan Luxembourg, karena fasad sebuah bangunan roboh dan api tampaknya telah menyebar ke bangunan sekitarnya.
Dilansir The Guardian, Kepala polisi Paris, Laurent Nuñez, mengungkapkan bahwa ledakan terjadi di 277 Rue Saint-Jacques di dalam gedung yang juga menaungi akademi Amerika Paris dan sekolah mode dan desain dwibahasa.
Warga setempat menggambarkan adanya ledakan besar dan ledakan yang lebih kecil. Seorang pria mengatakan kepada radio publik France Info, "Itu mengejutkan. Ini sebuah bencana."
Seorang apoteker lokal bernama Alexandra, menjelaskan, "Kami mendengar ledakan yang sangat keras dan luar biasa sekitar pukul 5 sore, kita merasakan getarannya. Kami tahu ini bukanlah badai, ini sungguh serius. Kami mendengar sirene pemadam kebakaran. Saya keluar untuk melihat apakah saya bisa membantu, tapi situasinya sangat kacau. Ada banyak truk pemadam kebakaran dan layanan darurat. Ini mengerikan."
Beberapa laporan menyebutkan adanya kepulan asap besar yang membubung di sekitar lingkungan tersebut.
Olivier Galzi, seorang jurnalis yang berada di dekat lokasi saat ledakan terjadi, menyebutkan kepada BFM TV bahwa ia melihat fasad bangunan di sekitarnya roboh.
Petugas polisi, pemadam kebakaran, dan layanan ambulans telah dikerahkan ke tempat kejadian. Sekitar 70 truk pemadam kebakaran dan 270 petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api.
Jaksa Paris telah membuka penyelidikan terkait cedera yang tidak disengaja dan akan menyelidiki apakah ledakan tersebut disebabkan oleh dugaan pelanggaran aturan keselamatan. Jaksa Penuntut Laure Beccuau menyatakan bahwa penyelidik akan berusaha untuk "menentukan apakah ada pelanggaran aturan atau kecerobohan individu yang menyebabkan ledakan tersebut".
Pukul 18.45 waktu setempat, polisi mengumumkan bahwa api sudah dapat dikendalikan, namun upaya penyelamatan masih berlanjut.
Rue Saint-Jacques merupakan jalan yang menghubungkan Notre-Dame dengan Universitas Sorbonne dan rumah sakit militer Val-de-Grâce, serta berjarak beberapa blok dari Jardin du Luxembourg yang populer. Kawasan ini biasanya ramai dikunjungi oleh turis dan mahasiswa asing pada awal musim panas.
Sejarawan seni Monique Mosser mengatakan, "Saya sedang menulis di rumah... Saya pikir itu adalah bom," seraya menjelaskan bahwa banyak jendela di gedungnya pecah akibat gelombang kejut dari ledakan tersebut.
"Seseorang mengetuk pintu dan memberi tahu saya bahwa pemadam kebakaran meminta kami untuk segera mengungsi. Saya langsung mengambil laptop dan ponsel saya. Saya bahkan tidak sempat mengambil obat-obatan saya."
Alexis, seorang mahasiswa berusia 23 tahun yang tinggal di seberang gedung, mengatakan kepada AFP bahwa dia mendengar "ledakan besar" dan melihat jendelanya pecah.
"Ini sangat menakutkan, ada asap, puing-puing, dan daun-daun terbang," ujarnya. "Kami tidak tahu apakah ini adalah serangan teroris."
Bahkan pembuat film terkenal Yunani-Prancis, Costa-Gavras, menjadi salah satu saksi di tempat kejadian.
Baca juga: Seorang Gadis Inggris Berusia 11 Tahun Tewas Ditembak di Prancis
"Suara yang sangat keras dan rumah bergetar seperti ini," ujar pria berusia 90 tahun tersebut dengan ekspresi bingung. "Kami berpikir, apa yang terjadi? Kami pikir itu mungkin gempa... Ini bukan hal yang bisa ditertawakan."