CDC mengeluarkan peringatan kesehatan setelah lima orang meninggal akibat infeksi bakteri pemakan daging, Vibrio vulnificus, di Pantai Timur Amerika Serikat.
Cekricek.id - CDC, atau Centers for Disease Control and Prevention, baru-baru ini mengumumkan peringatan kesehatan yang mengejutkan. Lima orang telah meninggal di Pantai Timur Amerika Serikat, mulai dari Connecticut hingga North Carolina, akibat infeksi bakteri pemakan daging, yang dikenal sebagai Vibrio vulnificus.
Dilansir livescience, pada Jumat (1/9/2023) lalu, CDC merilis pernyataan yang meminta para profesional kesehatan dan masyarakat umum untuk meningkatkan kewaspadaan mereka. "Orang-orang yang berisiko tinggi terkena infeksi V. vulnificus harus berhati-hati saat beraktivitas di perairan pesisir," tulis CDC.
Vibrio adalah jenis bakteri yang biasanya hidup di perairan asin atau payau di daerah pesisir.
Cara infeksi bisa bermacam-macam, mulai dari luka terbuka yang bersentuhan dengan air terinfeksi hingga mengonsumsi kerang mentah atau setengah matang.
Menurut data CDC, sekitar 80.000 orang di AS terinfeksi bakteri Vibrio setiap tahunnya, dengan gejala mulai dari diare, kram perut, hingga demam.
Infeksi oleh V. vulnificus bisa berakibat fatal. Sekitar satu dari lima orang yang terinfeksi akan meninggal, terkadang hanya dalam hitungan hari setelah menunjukkan gejala.
Orang-orang dengan kondisi kesehatan bawaan seperti penyakit hati, diabetes, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah berisiko lebih tinggi terkena infeksi ini.
CDC juga mencatat bahwa infeksi luka oleh V. vulnificus memiliki periode inkubasi yang singkat dan ditandai dengan infeksi kulit dan jaringan lunak yang merusak.
Dalam beberapa kasus, penderita juga bisa mengalami bisul berdarah. Jika tidak segera ditangani, infeksi ini bisa menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan keracunan darah.
Bakteri ini lebih sering ditemukan di perairan yang lebih hangat, terutama antara Mei hingga Oktober. Namun, peningkatan suhu permukaan laut dan gelombang panas yang meluas di musim panas ini telah dikaitkan dengan peningkatan kasus infeksi di Pantai Timur.
Faktanya, perubahan iklim telah dikaitkan dengan peningkatan laju infeksi Vibrio, dengan jangkauan geografis V. vulnificus meningkat sekitar 48 kilometer per tahun antara 1988 dan 2018.
Fenomena cuaca ekstrem seperti badai, banjir, dan topan juga bisa meningkatkan risiko infeksi. Seperti yang terjadi pada tahun lalu saat Badai Ian menerjang, yang mendorong air pesisir masuk ke daratan.
CDC menyarankan agar orang-orang menghindari perairan asin atau payau jika memiliki luka terbuka. Jika terluka saat berenang, segera keluar dari air dan tutup luka dengan perban anti air, lalu cuci dengan sabun dan air mengalir.
CDC juga menekankan pentingnya memasak kerang dan jenis seafood lainnya sebelum dimakan, serta mencuci tangan setelah menangani seafood mentah.
Jika Anda atau orang terdekat mengalami infeksi luka, segera cari bantuan medis. CDC menekankan bahwa penanganan cepat sangat krusial untuk mengurangi angka kematian akibat infeksi V. vulnificus yang parah.
Jadi, tetap waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di perairan pesisir, terutama di musim panas ini. Kesehatan adalah harta yang tak ternilai, dan informasi adalah kunci untuk mencegah tragedi.