Sebelum Covid-19, umat manusia ternyata pernah mengalami pandemi dan endemi yang lebih parah hingga memusnahkan sebagian populasi.
Cekricek.id - Beberapa epidemi dan pandemi terburuk dalam sejarah telah membunuh juraan orang hingga menghancurkan seluruh peradaban.
Bahkan sudah membuat negara-negara kuat sekalipun bertekuk lutut, sebelum mengenal covid-19 atau virus flu lain yang juga melegenda.
Berkat kemajuan epidemiologi, manusia akhirnya tidak lagi menghadapi konsekuensi mengerikan yang sama seperti yang pernah dialami nenek moyang manusia.
Epidemi dan Pandemi Paling Mematikan Dalam Sejarah Manusia
Melansir Live Science, berikut adalah 7 epidemi dan pandemi terburuk dalam sejarah, mulai dari zaman prasejarah hingga modern:
1. Epidemi Prasejarah, Sekitar 3000 Tahun SM
Sekitar 5.000 tahun yang lalu, sebuah epidemi menyapu bersih sebuah desa prasejarah di Cina. Mayat orang mati ditumpuk di dalam sebuah rumah yang kemudian dibakar.
Tidak ada kelompok umur yang terhindar, karena kerangka remaja, dewasa muda dan orang paruh baya ditemukan di dalam rumah.
Situs arkeologi sekarang disebut "Hamin Mangha" dan merupakan salah satu situs prasejarah yang paling terpelihara di timur laut Cina. Studi arkeologi dan antropologis menunjukkan bahwa epidemi terjadi cukup cepat sehingga tidak ada waktu untuk penguburan yang layak, dan situs itu tidak dihuni lagi.
2. Black Death, Tahun 1346-1353
Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa Black Death memusnahkan lebih dari setengah populasi Eropa. Hal itu disebabkan oleh strain bakteri Yersinia pestis yang disebarkan oleh kutu pada hewan pengerat yang terinfeksi. Jenazah para korban dimakamkan di kuburan massal.
Wabah itu mengubah jalannya sejarah Eropa. Dengan begitu banyak orang yang mati, tenaga kerja pun menjadi lebih sulit ditemukan. Hal itu berdampak pada upah kerja yang menjadi lebih baik bagi para pekerja serta berakhirnya sistem perbudakan Eropa.
Studi menunjukkan bahwa pekerja yang bertahan hidup memiliki akses yang lebih baik untuk mendapatkan daging dan roti berkualitas lebih tinggi. Mungkin juga hal ini memberikan kontribusi pada inovasi teknologi.
3. Epidemi Cocoliztli, Tahun 1545-1548
Infeksi yang menyebabkan epidemi cocoliztli adalah bentuk demam berdarah virus yang menewaskan 15 juta penduduk Meksiko dan Amerika Tengah. Di antara populasi yang sudah dilemahkan oleh kekeringan ekstrem, penyakit ini terbukti benar-benar sebagai bencana. "Cocoliztli" adalah kata Aztec untuk "hama."
Sebuah studi baru -baru ini yang memeriksa DNA dari kerangka korban menemukan bahwa mereka terinfeksi subspesies Salmonella yang dikenal sebagai S. paratyphi C , yang menyebabkan demam enterik, kategori demam yang termasuk tipus.
Demam enterik dapat menyebabkan demam tinggi, dehidrasi dan masalah pencernaan dan masih menjadi ancaman kesehatan utama saat ini.
4. Pandemi Flu, Tahun 1889-1890
Di era industri modern, jaringan transportasi baru memudahkan virus influenza mendatangkan malapetaka.
Hanya dalam beberapa bulan, penyakit ini menyebar ke seluruh dunia, membunuh 1 juta orang. Hanya butuh lima minggu bagi epidemi untuk mencapai puncak kematian.
Kasus paling awal dilaporkan di Rusia. Virus ini menyebar dengan cepat ke seluruh St. Petersburg sebelum dengan cepat menyebar ke seluruh Eropa dan seluruh dunia, meskipun perjalanan udara belum ada.
5. Epidemi Polio Amerika, Tahun 1916
Epidemi polio yang dimulai di New York City menyebabkan 27.000 kasus dan 6.000 kematian di Amerika Serikat. Penyakit ini terutama menyerang anak-anak dan terkadang membuat penderita cacat permanen.
Epidemi polio terjadi secara sporadis di Amerika Serikat sampai vaksin Salk dikembangkan pada tahun 1954. Ketika vaksin tersedia secara luas, kasus di Amerika Serikat menurun.
Kasus polio terakhir di Amerika Serikat dilaporkan pada tahun 1979. Upaya vaksinasi di seluruh dunia telah sangat mengurangi penyakit ini, meskipun belum sepenuhnya diberantas.
6. Flu Asia, Tahun 1957-1958
Pandemi Flu Asia adalah pertunjukan global lain untuk influenza. Dengan akarnya di China, penyakit ini merenggut lebih dari 1 juta nyawa. Virus yang menyebabkan pandemi ini merupakan campuran dari virus flu burung.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mencatat bahwa penyakit ini menyebar dengan cepat dan dilaporkan di Singapura pada Februari 1957, Hong Kong pada April 1957, dan kota-kota pesisir Amerika Serikat pada musim panas 1957. Jumlah kematian total lebih dari 1,1 juta di seluruh dunia, dengan 116.000 kematian terjadi. di Amerika Serikat.
7. Pandemi Dan Epidemi Aids, Tahun 1981-Sekarang
AIDS telah merenggut sekitar 35 juta nyawa sejak pertama kali diidentifikasi. HIV, yang merupakan virus penyebab AIDS, kemungkinan berkembang dari virus simpanse yang berpindah ke manusia di Afrika Barat pada tahun 1920-an.
Virus menyebar ke seluruh dunia, dan AIDS menjadi pandemi pada akhir abad ke-20. Sekarang, sekitar 64% dari perkiraan 40 juta yang hidup dengan human immunodeficiency virus (HIV) tinggal di sub-Sahara Afrika.
Selama beberapa dekade, penyakit ini tidak memiliki obat yang diketahui, tetapi pengobatan yang dikembangkan pada 1990-an sekarang memungkinkan orang dengan penyakit ini untuk mengalami rentang hidup normal dengan perawatan teratur. Yang lebih menggembirakan, dua orang telah sembuh dari HIV pada awal 2020.
Baca juga: Cacar Monyet Telah Menyebar ke-50 Negara, Akan Menjadi Pandemi Baru?
Itulah epidemi dan pandemi yang pernah menyerang umat manusia hingga memusnahkan banyak nyawa.