Koma Selama 9 Bulan, Polisi Ini Dipecat dari Pekerjaannya

Berita terkini, terbaru, dan berita pilihan hari ini: Polisi di Kenya dipecat dari pekerjaan lantaran dikira sudah meninggal dunia, namun ternyata alami koma selama sembilan bulan.

Ruben Kimutai Lel. Polisi yang dipecat setelah koma 9 bulan, [Foto: ist]

Berita terkini, terbaru, dan berita pilihan hari ini: Polisi di Kenya dipecat dari pekerjaan lantaran dikira sudah meninggal dunia, namun ternyata alami koma selama sembilan bulan.

Cekricek.id - Seorang polisi merasa heran lantaran dirinya sudah kehilangan pekerjaan alias dipecat oleh atasanya. Hal itu dikarenakan sang atasan menduga polisi itu telah meninggal dunia.

Namun siapa sangka, ternyata polisi tersebut belum meninggal. Dia hanya mengalami koma di rumah sakit selama kurang lebih sembilan bulan. Sementara rekan dan keluarganya mengira dia telah meninggal.

Melansir dari Daily Star pada Kamis (10/2/2022), kejadian tersebut dialami seorang polisi di Kenya. Pria bernama Ruben Kimutai Lel dikira telah meninggal setelah mengira tubuh membusuk di kamar mayat adalah jasad pria itu.

Bahkan rekan dan keluarga Ruben hampir akan mengambil tubuh yang telah membusuk tersebut. Mereka tidak mengatahui sebenarnya Ruben mengalami koma di rumah sakit terbesar Kenya.

Menurut laporan BBC, Ruben mengalami kecelakaan di jalan. Namun identitasnya tidak ditemukan sehingga petugas tidak bisa memberi kabar pada keluargganya.

Setelah sembilan bulan mengalami koma, Ruben akhirnya kembali sadar pada minggu lalu. Pihak keluarga tentu terkejut setelah mendapat kabar bahwa polisi itu masih hidup dan selama ini koma.

"Kami pikir dia sudah mati karena teleponnya mati,” jelas keponakan Ruben, Joan Jeptoo kepada BBC.

Lantaran tidak memiliki dokumen identitas, Ruben tidak diklaim di rumah sakit Nairobi. Hal itu pula yang menyebabkan rekan dan keluarganya tidak dapat menemukan Ruben kala itu.

"Awal tahun ini kami pergi untuk mengumpulkan tubuh yang kami tahu menyerupainya, tetapi sidik jari tidak cocok. Saya menemukannya di Rumah Sakit Nasional Kenyatta,” kata keponakan Ruben.

"Dia tidak bisa mengenali aku dan dia tidak bisa mengenali nama anggota keluarganya," tambahnya.

Pada 21 Desember 2020 lalu, ternyata Ruben dibawa ke rumah sakit di ibukota Nairobi tanpa dokumen. Selama itu pula dia mengalami koma dan diperlakukan tanpa identitas.

Namun pekan lalu, akhirnya polisi itu dapat memberi tahu dokter siapa namanya. Dibantu oleh perawat di sana, Ruben pun berhasil menghubungi keponakannya.

Pada Jumat lalu akhirnya Ruben dipulangkan dan menjalani pemulihan di rumah di KoibaTek, Baringo County. Kepulangan Ruben tentu membuat istri dan keluarganya terharu.

Baca juga:

Namun karena sebelumnya Ruben diduga telah meninggal, dia pun telah dipecat dari pekerjaannya.

Namun menurut situs berita lokal, pengaturan dibuat untuk mengembalikan Ruben kepada kepolisian. Kendati begitu, keponakan Ruben mengatakan bahwa pamanya cukup menantikan pensiun dini.

Baca Juga

Presiden Donald Trump memberikan pernyataan di Gedung Putih terkait gencatan senjata Iran-Israel
Trump Umumkan Kesepakatan Gencatan Senjata Iran-Israel
Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran
Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong memberikan pernyataan pers terkait dukungan Australia terhadap serangan AS ke Iran
Australia Dukung AS Serang Iran: Iran Tidak Boleh Punya Senjata Nuklir
Donald Trump dan Benjamin Netanyahu berjabat tangan di Gedung Putih dengan bendera Amerika Serikat dan Israel di latar belakang
Netanyahu Berhasil Manfaatkan Trump untuk Menyerang Fasilitas Nuklir Iran
Iran Luncurkan Rudal Balistik Khorramshahr-4 ke Israel Usai Serangan AS
Iran Luncurkan Rudal Balistik Khorramshahr-4 ke Israel Usai Serangan AS
Peta Selat Hormuz dan lokasi pangkalan militer Amerika Serikat di Bahrain yang menjadi target seruan serangan balasan Iran
Khamenei Diminta Balas Serangan AS dan Blokade Selat Hormuz