Serangan Rudal Rusia Hantam Ukraina, Seorang Bocah Laki-laki Tewas

Pertikaian antar dua Negara menyebabkan luka pilu bagi keluarga bocah laki-laki yang tewas dalam hantaman rudal Rusia di Ukraina

Foto [Mirror]

Pertikaian antar dua Negara menyebabkan luka pilu bagi keluarga bocah laki-laki yang tewas dalam hantaman rudal Rusia di Ukraina.

Cekricek.id - Seakan belum usai, pertikaian antara Rusia dan Ukraina belum mendapat titik terang. Kali ini, Dmytro Kubata, seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun menjadi korban tewas dalam serangan penembakan rudal Rusia di Kharkiv, Ukraina (22/7/22).

Kejadian tragis menimpa Dmytro ketika ia sedang menunggu di halte bus dengan saudara perempuannya Ksenia pada hari Rabu ketika rudal Putin menyerang.

Saat ini saudara perempuannya yaitu Ksenia (15) dinyatakan terluka parah dalam penembakan itu dan dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi parah. Informasi ini diberikan oleh pihak berwenang setempat.

Menurut pejabat dan saksi di tempat kejadian, ledakan besar ini menghantam beberapa bangunan seperti masjid, fasilitas medis dan area perbelanjaan.

Melansir dari Mirror, Oleh Synehubov, gubernur wilayah Kharkiv, mengatakan bahwa Dmytro adalah satu dari tiga orang yang tewas di Kharkiv pada Rabu.

Seorang pria tua dan seorang wanita juga kehilangan nyawa mereka dalam ledakan itu, tetapi tidak jelas apakah ketiganya tewas di halte bus.

Lampiran Gambar

Dmytro Kubata merupakan putra dari Viktoria Kubata, seorang master catur wanita internasional dan pelatih catur di klub Pishak di Kharkiv.

Saat ini, kejadian yang menimpa Dmytro dan kakaknya memberi luka yang sangat pilu bagi kedua orang tua dan keluarga tercintanya. Ayahnya, Vyacheslav Kubata berlutut selama dua jam di dekat tubuh putranya yang telah tak bernyawa.

Selain itu, ayahnya juga tak henti-hentinya membaca doa selama dua sambil memegang tangan putranya yang telah tewas.

Baca juga : Real Madrid Bantu Rp15,8 Miliar untuk Korban Perang di Ukraina

Rasa sakit sang ayah saat mendoakan  putranya yang sudah meninggal adalah salah satu poret yang paling menyayat hati dari hampir lima bulan perang.

Tidak hanya kehilangan seorang putra, bahkan ia sedang dirundung rasa cemas dengan putrinya yang juga sekarat di rumah sakit karena kejadian tersebut.

Baca Juga

Presiden Donald Trump memberikan pernyataan di Gedung Putih terkait gencatan senjata Iran-Israel
Trump Umumkan Kesepakatan Gencatan Senjata Iran-Israel
Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran
Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong memberikan pernyataan pers terkait dukungan Australia terhadap serangan AS ke Iran
Australia Dukung AS Serang Iran: Iran Tidak Boleh Punya Senjata Nuklir
Donald Trump dan Benjamin Netanyahu berjabat tangan di Gedung Putih dengan bendera Amerika Serikat dan Israel di latar belakang
Netanyahu Berhasil Manfaatkan Trump untuk Menyerang Fasilitas Nuklir Iran
Iran Luncurkan Rudal Balistik Khorramshahr-4 ke Israel Usai Serangan AS
Iran Luncurkan Rudal Balistik Khorramshahr-4 ke Israel Usai Serangan AS
Peta Selat Hormuz dan lokasi pangkalan militer Amerika Serikat di Bahrain yang menjadi target seruan serangan balasan Iran
Khamenei Diminta Balas Serangan AS dan Blokade Selat Hormuz