Cekricek.id - Korban meninggal dunia karena kerusuhan yang terjadi di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (Jatim) terus bertambah. Arema Indonesia melalui cuitan di akun twitter resmi @AremaFC menyatakan bahwa korban tewas hingga saat ini adalah 182 orang hingga Minggu sore. Kerusuhan terjadi usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya yang dimenangkan oleh Persebaya dengan skor 3-2.
“Data terkumpul korban jiwa mencapai 182 orang,” tulis Arema Indonesia, Minggu (2/10/2022).
Pihak Arema juga masih terus melakukan proses rekapitulasi dan verifikasi terutama korban tanpa identitas yang jumlahnya terus bertambah.
Seperti diketahui sebelumnya, dunia sepak bola Indonesia kembali berduka. Bagaimana tidak sebanyak 130 suporter tewas di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (Jatim). Mengutip detik, 130 suporter Arema FC dipastikan meninggal dunia sedang ratusan lainnya mengalami luka-luka dan menjalani perawatan di rumah sakit dan sejumlah pusat kesehatan di daerah tersebut.
Kerusuhan diduga terjadi karena suporter Arema FC tidak terima atas kekalahan tim mereka atas Persebaya Surabaya. Hasil pertandingan sendiri berakhir dengan skor akhir 3-2 untuk kemenangan Persebaya.
Usai wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, sejumlah suporter kemudian turun dari tribun menuju lapangan. Suporter yang turun semakin banyak sehingga petugas kepolisian akhirnya melepaskan gas air mata.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg Wiyanto Wijoyo menyatakan bahwa banyak korban yang tewas karena diduga mengalami sesak napas.
"Situasi panik karena chaos dan terinjak-injak. Kalau secara medis karena sesak napas," katanya.
Gas air mata adalah bahan kimia yang menyebabkan iritasi kulit, pernapasan, dan mata. Beberapa bahan kimia yang paling umum digunakan adalah chloroacetophenone (CN), chlorobenzylidenemalononitrile (CS), chloropicrin (PS), bromobenzylcyanide (CA) dan dibenzoxazepine (CR).
Sementara itu, spesialis paru dari RS Paru Persahabatan dr Agus Dwi Susanto mengatakan paparan gas tersebut rentan menyebabkan iritasi pada hidung sampai saluran napas bawah.
"Gejala dari hidung berair, rasa terbakar di hidung dan tenggorokan, batuk, dahak, nyeri dada, sesak napas," kata dr Agus mengutip detikcom, Minggu (2/10/2022).
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meminta polisi mengusut tuntas kejadian yang menewaskan ratusan supoter Arema FC tersebut. Ia juga meminta Liga 1 Indonesia dihentikan untuk sementara waktu.
130 orang tewas dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan. Jumlah tersebut melampaui tragedi Hillsborough, yang menjadi masa kelam sepakbola Inggris.
Ini menjadi salah satu pukulan telak untuk Indonesia dan khususunya dunia sepakbola. Hal seperti ini juga pernah mengguncang Inggris pada 1989 dalam tragedi Hillsborough.
Baca Juga: Innalillahi, 130 Orang Tewas dalam Kerusuhan Suporter di Stadion Kanjuruhan Malang
Peristiwa tersebut mengakibatkan 96 orang meninggal dunia yang semuanya adalah pendukung Liverpool. Jumlah korban meninggal tersebut tercatat sebagai jumlah tertinggi dalam sejarah sepakbola Britania Raya.