Cekricek.id – Banyak yang masih memperdebatkan hukumnya merayakan maulid nabi Muhammad SAW. Ada yang meyakini bahwa perayaan tersebut termasuk bid’ah karena merupakan hal yang tidak pernah dilakukan di zaman nabi. Namun, sebagian lainnya justru menganjurkan karena merupakan bentuk cinta dan syukur kepada tokoh teladan umat muslim tersebut.
Menanggapi hal itu, Ustaz Adi Hidayat di dalam ceramahnya, memberikan petuah untuk kita agar bisa menyikapi perbedaan tersebut. Menurut beliau, sebagai umat muslim harus bisa mengambil jalan tengah terbaik untuk diamalkan di dalam kehidupan.
“Topik tentang maulid nabi SAW, sudah banyak perbincangan di masa dulu dan kini. Kita tidak harus berselisih untuk membincangkan itu kembali, kita harus menyikapi bagaimana mengambil jalan tengah terbaik untuk kemudian kita amalkan dalam kehidupan,” tuturnya, dikutip dari YouTube Ceramah Pendek, Sabtu (8/10/2022).
Sebagai umat muslim tentu harus bergembira dengan hadirnya nabi Muhammad SAW ke dunia. Sama halnya dengan bergembira menyambut maulid nabi, yang artinya hari kelahiran nabi. Sehingga tidak mungkin rasanya untuk menolak bergembira di hari kelahiran nabi.
Cara Menyikapi Perbedaan Pendapat Tentang Maulid Nabi
Ustaz Adi Hidayat dalam kesempatan yang sama menyebut bahwa umat muslim perlu menyikapi hari lahir atau yang dikenal maulid nabi tersebut dengan hati yang gembira. Jadi, umat muslim memang harus mengakui adanya maulid nabi.
Selain itu, umat muslim juga harus menyikapi maulid nabi dengan menjalankan tuntunan-tuntunan dalam Islam yang telah diajarkan oleh nabi Muhammad SAW di dalam kehidupan.
Meski pada dasarnya perayaan maulid di berbagai tempat memiliki kebudayaan yang berbeda, sejauh hal itu masih bertujuan pada kebaikan maka tidak apa-apa diikuti.
“Budaya bisa berbeda, kalau budaya itu mengantarkan kita pada wasilah, mendekatkan kita pada Al Qur’an dan sunah, maka budaya itu bagian dari yang benar untuk kita gunakan,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian beliau juga mengingatkan supaya umat muslim bisa menyaring berbagai macam kebudayaan yang ada mengenai perayaan maulid nabi sendiri. Jika, budaya tersebut memiliki penyimpangan-penyimpangan yang jauh dari syariat Islam maka tentu saja hal itu seharusnya tidak dilakukan alias ditinggalkan.
“Tapi, jaga juga supaya kita tidak terlibat dari ritual-ritual atau budaya-budaya yang kiranya disusupkan pada kaidah-kaidah agama sehingga menyimpangkan kita dari ketentuan-ketentuan yang benar,” katanya.
Sementara yang dimaksud amalan bid’ah yang menyimpang dalam ajaran Islam, kata Ustaz Adi Hidayat sudah disebutkan oleh seorang ulama asal Indonesia. Beliau adalah Syeh Muhammad Hasyim Asy’ari yang sudah menerangkan sejumlah amalan bid’ah oleh masyarakat Jawa dalam buku yang ditulisnya.
Baca juga: Amalan-amalan yang Dilakukan Nabi Muhammad SAW Memasuki Ramadan
Perbuatan yang dimaksud menyimpang, kata beliau contohnya seseorang yang mengakui dirinya sebagai Tuhan, dan banyak contoh lainnya yang disebutkan. Jadi, artinya umat muslim yang merayakan maulid nabi harus menghindari dari perbuatan yang menyimpang dari syariat Islam.