I Gusti Ketut Pudja

I Gusti Ketut Pudja adalah Adalah anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dan pernah menjabat sebagai Gubernur Sunda Kecil (Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur) pada awal kemerdekaan.

I Gusti Ketut Pudja. [Foto: Istimewa]

Siapa I Gusti Ketut Pudja?

I Gusti Ketut Pudja adalah Adalah anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dan pernah menjabat sebagai Gubernur Sunda Kecil (Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur) pada awal kemerdekaan.

Lahir pada 19 Mei 1908 di Desa Sukasade, Singaraja, Bali. Keluarganya mempunyai darah bangsawan. I Gusti Nyoman Rake, ayahnya adalah punggawa sebuah kerajaan di Bali dan menikah dengan Jero Ratna Kusuma.

I Gusti Ketut Pudja memperoleh pendidikan dasar dari seorang guru yang khusus didatangkan oleh ayahnya karena masa itu Bali belum mempunyai sekolah. Ia meraih gelar Meester in de Rechten dari Hooge Recht School di Batavia.

Pada masa awal kemerdekaan, I Gusti Ketut Pudja menjadi anggota PPKI mewakili daerah Sunda Kecil. Dalam beberapa rapat PPKI, Ia turut menyumbangkan saran mengenai struktur administratif wilayah Indonesia.

Seusai pembubaran PPKI, Ia menjabat sebagai Gubernur Sunda Kecil dan berkeliling Bali untuk mencari dukungan dari raja-raja di sana terhadap Proklamasi Kemerdekaan dan pembentukan Republik Indonesia. Ia wafat pada 4 Mei 1977.

Referensi: Kamus Sejarah Indonesia.

Baca Juga

Sumpah Terlarang dan Akhir Dinasti Kerajaan Koto Besar Takluk oleh Belanda
Sumpah Terlarang dan Akhir Dinasti Kerajaan Koto Besar Takluk oleh Belanda
Dari Tragedi Karbala ke Pantai Pariaman: Perjalanan Spiritual Tradisi Tabuik
Dari Tragedi Karbala ke Pantai Pariaman: Perjalanan Spiritual Tradisi Tabuik
Siak Lengih dan Masjid Keramat: Warisan Spiritual yang Mengubah Wajah Kerinci
Siak Lengih dan Masjid Keramat: Warisan Spiritual yang Mengubah Wajah Kerinci
Penelitian DNA Membuktikan Kekerabatan Suku Sakai dengan Minangkabau Pagaruyung
Penelitian DNA Membuktikan Kekerabatan Suku Sakai dengan Minangkabau Pagaruyung
Ketika Islam Menulis Ulang Sejarah Minangkabau: Jejak Spiritual dalam Tambo Kuno
Ketika Islam Menulis Ulang Sejarah Minangkabau: Jejak Spiritual dalam Tambo Kuno
Ketika Twitter Jadi Ladang Perlawanan: Kebangkitan Nasionalisme Melayu Baru di Era Digital
Ketika Twitter Jadi Ladang Perlawanan: Kebangkitan Nasionalisme Melayu Baru di Era Digital