Apa Itu Muhammadiyah?
Muhammadiyah adalah organisasi Islam dan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta pada 18 November 1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan.
Nama organisasi diambil dari nama Nabi Muhammad SAW., yang juga berarti pengikut Nabi Muhammad SAW.
Tujuan awal pendirian Muhammadiyah adalah sebagai lembaga pendidikan dan pelayanan sosial. K.H. Ahmad Dahlan tergerak hatinya karena melihat keadaan umat Islam waktu itu yang beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik.
Ia kemudian mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur’an dan Hadist. K.H. Ahmad Dahlan mulai mengorganisir cita-citanya dengan mengubah arah Shalat kepada kiblat yang sebenarnya (sebelumnya arah Shalat biasanya ke barat).
Ia juga mengorganisir orang-orang di daerah Kauman untuk melakukan pekerjaan suka rela untuk memperbaiki dan membersihkan jalan-jalan dan parit-parit.
Pada 1908 saat berdirinya Boedi Oetomo, Ahmad Dahlan ikut bergabung dengan menjadi komisioner. Ahmad Dahlan kemudian mendirikan sekolah dengan konsep pendidikan kolonial.
Kendati tetap berangkat dari konsep Islam, sekolah yang dirintisnya di Kauman Yogyakarta menerapkan metode Barat.
Sekolah tersebut dikelola dengan sistem yang terorganisir juga peralatan dan perabotannya seperti sekolah-sekolah kolonial.
Pelajaran yang diberikan juga seperti laiknya sekolah pemerintah kolonial, dari bahasa Melayu, berhitung, ilmu bumi, ilmu hayat, baca tulis latin, dan tentu saja mempelajari agama Islam.
Pada tahun-tahun awal pendiriannya, Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan pembaruan pemikiran keagamaan yang sangat gigih menentang TBC (takhayul, bid’ah, dan churafat).
Muhammadiyah dikenal dengan program purifikasi dan modernisasi keagamaan. Terobosan juga dilakukan Muhammadiyah pada sektor-sektor lain seperti membangun perpustakaan, lembaga penerbitan buku dan majalah, rumah sakit, panti jompo, hingga rumah-rumah pondokan untuk anak-anak dari luar yang menempuh pendidikan di Yogyakarta.
Saat ini jumlah anggota dan simpatisan Muhammadiyah mencapai lebih dari 20 juta orang dan mayoritas merupakan kelas menengah perkotaan.
Ormas ini memiliki dua kantor pusat, di Yogyakarta dan di Jakarta.
Kantor Yogyakarta merupakan kantor pertama dari Muhammadiyah karena secara historis ormas ini didirikan di kota ini dan menjadi salah satu basis terkuat dari ormas ini dari didirikan hingga sekarang.
Keberadaan kantor pusat di Jakarta berkaitan dengan keberadaan ibu kota Indonesia yang terletak di kota ini.
Hingga 1929 Muhammadiyah telah memperluas jaringannya ke beberapa wilayah di luar Yogyakarta, seperti di Bengkulu, Banjarmasin, Aceh, Makassar Sumatra Barat.
Referensi: Kamus Sejarah Indonesia.