Apa Itu Partai Indonesia (Partindo)?
Partai Indonesia (Partindo) adalah partai kelanjutan dari PNI setelah dibubarkan dan beberapa tokoh pentingnya ditangkap pemerintah Belanda. Partindo dibentuk pada 30 April 1931 oleh Mr. Sartono.
Selain Partindo, tokoh-tokoh PNI lainnya juga mendirikan partai yang dinamakan PNI Pendidikan. Bersama PNI Pendidikan yang didirikan Moh. Hatta dan Syahrir, Partindo menjadi penerus gerakan politik bercorak nasionalisme yang diperjuangkan oleh PNI sebelum dibubarkan.
Partindo mendapat dukungan dari masyarakat luas terutama di pedesaan. Dalam waktu singkat Partindo berhasil mendirikan 24 cabang dengan anggota lebih dari 7.000 orang.
Selepas dari penjara, Sukarno hendak menyatukan kembali partai-partai pecahan dari PNI, namun gagal karena ada perbedaan prinsip politik dengan Moh. Hatta yang memimpin PNI Pendidikan.
Sukarno akhirnya memutuskan bergabung dengan Partindo. Di bawah kepemimpinan Sukarno, Partindo berkembang pesat hingga sukses mendirikan 71 cabang dan memiliki keanggotaan sebesar 200.000 orang.
Sikap kritis Sukarno terhadap pemerintah kolonial menjadi kunci membesarnya partai ini. Puncak kekritisannya tertuang dalam tulisanya di surat kabar yang berjudul “Mencapai Indonesia Merdeka”.
Tulisan ini dinilai menghasut rakyat oleh pemerintah kolonial. Sukarno kemudian ditangkap kembali dan diasingkan di Ende.
Hal ini melemahkan Partindo. Partai ini kehilangan sosok kharismatik yang mampu meraih dukungan rakyat.
Di sisi lain, pemerintah kolonial mengeluarkan larangan rapat terhadap partai ini. Lambat laun partai kian melemah dan akhirnya dibubarkan oleh pendirinya pada 1937.
Referensi: Kamus Sejarah Indonesia.