Cekricek.id - Tali pancing, kail dan jaring penangkap ikan milik nelayan berdampak buruk terhadap biota laut di seluruh dunia. Sosiobiolog Kelautan dari University of Tasmania, Kelsey Richardson, mengatakan alat-alat penangkap ikan nelayan berkontribusi terhadap penurunan populasi biota laut dan menyebabkan pencemaran lainnya.
"Data yang dikumpulkan untuk membuat perkiraan ini datang langsung dari nelayan itu sendiri. Mereka selama ini membiarkan alat pancing dan alat tangkap ikan terbenam di laut," kata Kelsey, dikutip dari Science Alert, Minggu (23/10/2022).
Richardson menyebut dirinya bersama rekan-rekan peneliti dari University of Tasmania melakukan wawancara terhadap 450 nelayan di tujuh negara. Mereka mensurvei mereka tentang penggunaan dan kerugian alat tangkap serta faktor-faktor yang mereka yakini berkontribusi terhadap polusi mematikan ini.
Dari AS, Maroko, Indonesia, hingga Selandia Baru, para peneliti menemukan jenis kapal laut dan alat yang digunakan yang ternyata penyebab terjadinya pencemaran laut.
Yang cukup berbahaya dalam penangkapan ikan di laut menurut Richardson adalah dengan cara memukat. Karena dengan jaring pukat tersebut, nelayan mengambil hewan laut lain yang bukan tujuan awal mereka.
Dan itu menurut peneliti adalah ilegal. Karena tidak boleh mengambil biota laut sembarangan karena akan merusak kelestarian ekosistem laut.
Dan jaring-jaring yang rusak dibiarkan begitu saja tinggal di lautan kata Richardson telah mengurangi populasi ikan hiu dan ikan pari.
"Hiu dan pari, misalnya, yang telah berkurang 70 persen dalam 50 tahun terakhir, terjerat jaring dan terluka oleh kail rawai," ucap Richardson.
Pada 2019, sebuah penelitian melaporkan lebih dari 1.000 kasus hiu dan pari terjerat.
Salah satu contoh adalah hiu mako sirip pendek yang terjerat tali pancing yang melilitnya begitu erat. Sehingga hiu tersebut jadi cacat karena ia terus tumbuh di dalam jeratan tali. Tali tersebut tentu semakin keras melilit tubuh hiu bahkan bisa menembus tulang begitu hiu itu kian tumbuh dewasa. Lama kelamaan hiu terjerat tali pancing ini akan mati bila tidak ada upaya penyelamatan dari manusia.
Para peneliti meminta setiap yang melihat hiu menderita karena terlilit agar melaporkan kepada tim penyelamat atau lembaga penelitian supaya setiap hiu yang terjerat dapat diselamatkan.
Walau tidak dapat dimakan manusia, kehadiran hiu di dalam lautan sangat penting. Ikan pemangsa itu merupakan salah satu rantai makanan teratas dalam kehidupan laut. Sehingga mereka menjaga stabilitas rantai makanan di laut.
Baca juga: Peninggalan Manusia Jenis Neanderthal Berusia 550.000 Tahun Ditemukan di Polandia
Para peneliti mendorong setiap nelayan agar meminimalisir penggunaan jaring dan tali pancing dan menggantinya dengan alat yang lebih canggih. Supaya nelayan dapat beraktivitas memenuhi kebutuhan hidup dan tidak ada satwa laut yang punah akibat kelalaian manusia.