Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra)

Kamus Sejarah Indonesia -

Ilustrasi: Kamus Sejarah Indonesia. [Creator Cekricek.id]

Apa Itu Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra)?

Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) adalah Lembaga kebudayaan yang didirikan pada tanggal 17 Agustus 1950. Lekra didirikan oleh 15 orang yang menyebut dirinya sebagai peminat dan pekerja kebudayaan di Jakarta.

Lekra bertujuan untuk mengembangkan kebudayaan nasional yang bersifat kerakyatan dalam rangka perjuangan pembebasan nasional melawan imperialisme.

Pengurus dan anggota Lekra adalah A.S. Dharta, M.S. Ashar, Herman Arjuna, Henk Ngatung, Njoto dan Joebar Ajoeb.

Lekra menganggap bahwa Revolusi Agustus 1945 untuk mencapai kemerdekaan dari penjajahan secara politis, ekonomis dan kultural telah gagal.

Adanya perjuangan secara diplomasi justru dianggap sebagai hambatan dan menghancurkan perjuangan kemerdekaan sebelum 1945.

Lekra sebagai organisasi kebudayaan, berkembang pesat dan menjadi wadah pertemuan para intelektual dan seniman dengan latar belakang yang berbeda-beda.

Dalam organisasi Lekra berkumpul seniman lukis, seniman tradisonal, sastrawan dan sebagainya.

Referensi: Kamus Sejarah Indonesia.

Baca Juga

Sumpah Terlarang dan Akhir Dinasti Kerajaan Koto Besar Takluk oleh Belanda
Sumpah Terlarang dan Akhir Dinasti Kerajaan Koto Besar Takluk oleh Belanda
Dari Tragedi Karbala ke Pantai Pariaman: Perjalanan Spiritual Tradisi Tabuik
Dari Tragedi Karbala ke Pantai Pariaman: Perjalanan Spiritual Tradisi Tabuik
Siak Lengih dan Masjid Keramat: Warisan Spiritual yang Mengubah Wajah Kerinci
Siak Lengih dan Masjid Keramat: Warisan Spiritual yang Mengubah Wajah Kerinci
Penelitian DNA Membuktikan Kekerabatan Suku Sakai dengan Minangkabau Pagaruyung
Penelitian DNA Membuktikan Kekerabatan Suku Sakai dengan Minangkabau Pagaruyung
Ketika Islam Menulis Ulang Sejarah Minangkabau: Jejak Spiritual dalam Tambo Kuno
Ketika Islam Menulis Ulang Sejarah Minangkabau: Jejak Spiritual dalam Tambo Kuno
Ketika Twitter Jadi Ladang Perlawanan: Kebangkitan Nasionalisme Melayu Baru di Era Digital
Ketika Twitter Jadi Ladang Perlawanan: Kebangkitan Nasionalisme Melayu Baru di Era Digital