Cekricek.id, Portal Islam – Belakangan ini semakin ramai pembicaraan tentang Bu Ida Dayak yang bisa mengobati banyak penyakit dengan pengobatan tradisional. Misalnya saja kondisi patah tulang sekalipun bisa dia sembuhkan dengan mudah dan cepat hanya dengan mengurutnya menggunakan minyak khusus.
Hal itu lantas membuat seorang jemaah mengajukan pertanyaan pada Buya Yahya lewat selembar kertas. Sama seperti banyak muslim lainnya, dia bertanya tentang hukum untuk jika ikut berobat pada pengobatan tradisional suku dayak tersebut.
Buya Yahya kemudian memberikan gambaran tentang seseorang yang memberikan manfaat bagi sekitarnya. Sama halnya dengan pengobatan tradisional yang sedang viral tersebut.
Berobat ke Ibu Ida Dayak dan Pengobatan Lainnya
Bu Ida Dayak yang ramai diperbincangkan di media sosial ini sama artinya dengan berbuat baik dengan melakukan hal bermanfaat untuk orang-orang. Meski sekalipun ibu-ibu tersebut bukan lah seorang muslim, maka ikut berobat kepadanya adalah hal yang dibolehkan.
“Apakah boleh kita berobat kepada orang non muslim? Jawabannya adalah jika itu pengobatan yang sifatnya mengandalkan keahliannya, maka hal itu bukan sekedar boleh memang kita diajarkan, diperintahkan untuk kita bertanya kepada orang yang punya keahlian,” ujar Buya Yahya.
Bukan hanya Bu Ida Dayak, berobat pada dokter non muslim secara umum juga bukanlah hal yang dilarang. Namun, yang perlu diperhatikan adalah aturan mahrom antara laki-laki dan perempuan di dalam Islam.
Buya Yahya dalam penuturannya menekankan bahwa kita memang harus bertanya pada seseorang yang memang ahli di bidangnya, termasuk bidang kesehatan yaitu dokter. Namun, jika pengobatan yang dilakukan sudah menjurus pada perubahan keyakinan, maka hal itulah yang dilarang di dalam Islam.
“Jadi sebatas keahlian, maka boleh. Tapi kalau sudah dihubungkan dengan sesuatu keyakinan maka ini menjadi kisahnya ini berbeda,” ujarnya.
Baca juga: Jelajah Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip, Kawasan Hutan Mangrove yang Dibudidayakan
Beliau pun memberikan sebuah contoh atas pernyataan yang disampaikannya itu. Misalnya saja, saat jika seseorang datang ke pengobatan dan meyakini orang tersebut pasti dapat menyembuhkan dirinya. Maka hal itu sama artinya dengan mempercayai selain kepada Allah SWT.