Cekricek.id, Objek Wisata - Selain Suriname ternyata negara Kaledonia Baru juga dihuni oleh penduduk Jawa. Hal tersebut untuk menambah deretan negara yang populasinya juga memiliki banyak orang-orang asal Indonesia. Sebagaimana mengutip dalam unggahan di akun Tiktok info indonesia_ dunia pada Sabtu (20/5/2023).
Ternyata orang Indonesia yang dikenal mudah berbaur dan hidup di berbagai situasi dan lingkungan memang benar adanya. Termasuk halnya dengan orang Jawa yang dikenal suka menyebar ke berbagai penghujung wilayah.
Terbukti jika mayoritas orang Jawa ternyata juga memadati daerah Kaledonia Baru. Maka dari itu tidak mengherankan jika populasi muslim di kepulauan tersebut berada dalam jumlah cukup banyak. Serta selalu berkembang apalagi negara yang terletak di kawasan Samudra Pasifik bagian selatan ini telah ada sejak dulu.
Negara kepulauan yang berada di bawah pemerintahan negara Perancis tersebut memiliki sejumlah cerita menarik. Terkait dengan bagaimana orang Jawa bisa sampai ke tempat tersebut.
Ternyata ini tidak terlepas dari adanya sebuah perjanjian atau kontrak untuk para pekerja agar datang ke Kaledonia Baru. Selain itu para pekerja juga berkeinginan untuk mencari kehidupan yang jauh lebih baik di negara asing.
Banyak yang Menentap
Begitu kontrak kerja habis, kebanyakan dari mereka memutuskan untuk pulang ke Jawa. Terutama untuk rentang tahun 1930 dan 1935. Ternyata selain banyak yang pulang masih banyak penduduk alias masyarakat Jawa yang memutuskan untuk menetap di negara tersebut.
Sebagian memutuskan untuk tetap tinggal di kaledonia baru hingga beranak-pinak dan membangun komunitas Jawa. Lalu menjadi warga Kaledonia Baru. Terhitung bahwa jumlah masyarakat Jawa di sana mencapai 7000 orang dengan 2000 orang diantaranya tetap berstatus sebagai WNI.
Sementara jumlah penduduk Kaledonia Baru sendiri mencapai 240.000 jiwa dan 25.000 diantaranya atau berkisar 5% dari populasi sendiri adalah muslim.
Baca Juga: Selain Suriname, Negara Ini Juga Dihuni Etnis Jawa
Awal kedatangan masyarakat Jawa ke wilayah kaledonia baru tentu mereka harus belajar bahasa Perancis. Hingga membiasakan diri untuk mengkonsumsi roti sebagai makanan pokok.
Tetapi masyarakat tersebut tetap menyukai gamelan dan wayang. Jadi tidak mengherankan jika di wilayah ini juga sering dijumpai adanya kuliner Jawa dan restoran yang dikelola oleh orang-orang Jawa.