Cekricek.id, Jakarta - Baru-baru ini, sebuah video dengan thumbnail menampilkan akademisi terkenal, Rocky Gerung, sedang ditangkap oleh polisi beredar di media sosial Facebook. Namun, hasil penelusuran oleh tim cek fakta menunjukkan bahwa gambar pada thumbnail tersebut sebenarnya mirip dengan foto yang telah diterbitkan dalam sebuah artikel di laman Dinamika Jambi pada 20 Juni 2021.
Dalam artikel tersebut berjudul "Modus Minta Bantuan Dengan Proposal, 3 Pria Ini Dibekuk," terungkap bahwa pria yang ditangkap dalam foto tersebut bukanlah Rocky Gerung, melainkan seorang preman di Kota Makassar yang sering melakukan tindakan pemerasan terhadap pedagang asongan dan karyawan hotel di Kecamatan Panakkukang.
Perlu dicatat bahwa dalam video yang beredar, tidak ada informasi yang mengaitkan peristiwa tersebut dengan Rocky Gerung yang dijemput paksa oleh polisi. Narator dalam video tersebut hanya membacakan artikel dari laman Makassar Terkini berjudul "Rocky Gerung: Jokowi Jadi Menteri Agama Saja, Lebih Masuk Akal."
Penyebaran video yang keliru ini menunjukkan adanya kekeliruan dan disinformasi di media sosial. Hal ini mengingatkan kita semua untuk selalu berhati-hati dalam menerima informasi dan memverifikasi kebenarannya sebelum membagikannya kepada orang lain.
Rocky Gerung sendiri adalah seorang akademisi terkenal yang dikenal karena pandangannya yang kritis dan sering memberikan komentar mengenai isu-isu politik dan sosial di Indonesia. Namun, dalam konteks video yang beredar, tidak ada hubungannya dengan kejadian tersebut.
Sebagai pengguna media sosial, kita memiliki tanggung jawab untuk memverifikasi informasi sebelum membagikannya. Media massa memiliki kewajiban memastikan keakuratan informasi sebelum mempublikasikannya.
Dalam era digital seperti sekarang, optimasi search engine menjadi hal yang penting untuk menjangkau dan menyajikan informasi yang akurat kepada masyarakat. Dengan kata kunci yang tepat dan penggunaan judul yang relevan, berita ini diharapkan dapat muncul dalam hasil pencarian dan membantu mengklarifikasi kekeliruan yang mungkin masih tersebar di media sosial.
Baca juga: Viral Narapidana Bebas Bermain TikTok di Lapas Perempuan Kelas II B Jambi, Cek Fakta
Kita semua perlu terus menerus berperan aktif dalam memerangi penyebaran informasi palsu atau keliru di media sosial. Edukasi dan pemahaman yang baik mengenai pentingnya verifikasi informasi dapat membantu masyarakat dalam menyaring dan membagikan berita yang akurat dan terpercaya.