Gara-gara Mengencingi Orang, Rumah Pria Ini Dihancurkan Polisi India

Gara-gara Mengencingi Orang, Rumah Pria Ini Dihancurkan Polisi India

Gara-gara Mengencingi Orang, Rumah Pria Ini Dihancurkan Polisi India. [Istimewa]

Sebuah video penyerangan yang memicu kecaman publik di India mengarah pada tindakan keras pihak berwenang. Pria yang dituduh mengencingi seorang anggota komunitas suku di depan umum akhirnya ditangkap dan rumahnya dihancurkan.

Cekricek.id - Polisi India pada hari Rabu (5/7/2023) melakukan tindakan drastis dengan menghancurkan rumah seorang pria yang dituduh melakukan tindakan penghinaan di depan umum terhadap seorang anggota komunitas suku. Video yang menunjukkan aksi tersebut tersebar luas di media sosial dan menimbulkan kecaman publik. Kejadian penyerangan ini sebenarnya terjadi tahun lalu, namun baru menjadi perhatian publik minggu ini.

Setelah ditangkap, Pravesh Shukla, pelaku penyerangan, dihadapkan pada tindakan hukum. Pihak berwenang setempat menuduhnya atas kejahatan tersebut dan dia berpotensi mendapatkan hukuman berupa denda dan penjara selama satu tahun.

Selain tindakan penegakan hukum terhadap pelaku, pihak berwenang juga mengambil langkah ekstrim dengan menghancurkan rumahnya di negara bagian Madhya Pradesh. Menurut petugas polisi Ravinder Verma, rumah tersebut dibangun secara ilegal. Media lokal melaporkan aksi buldoser yang menghancurkan atap rumah tersebut.

Di India, terdapat lebih dari 100 juta orang yang tergabung dalam berbagai komunitas suku asli, yang secara kolektif dikenal sebagai Adivasis. Bersama dengan mereka yang berada di bawah hierarki kasta, Adivasis telah menjadi korban kekerasan, prasangka, dan diskriminasi selama berabad-abad.

Dalam beberapa tahun terakhir, India telah mencatat sejumlah kasus di mana pihak berwenang menghancurkan rumah para pelaku kejahatan. Namun, tindakan tersebut mendapat kecaman dari kelompok hak asasi manusia yang menilainya sebagai "keadilan buldoser" yang melanggar hukum. Mereka mengkritik pemerintah nasionalis Hindu India yang dituduh secara tidak proporsional menargetkan minoritas Muslim.

Kontroversi ini menggambarkan ketegangan yang masih ada dalam masyarakat India terkait perlindungan dan perlakuan yang adil terhadap minoritas serta komunitas suku asli.

Baca juga: Tornado Hantam Indiana dan Tennessee Amerika Serikat, 1 Orang Meninggal

Keberlanjutan tindakan keras pihak berwenang dan tuntutan untuk penegakan hukum yang adil menjadi perhatian penting dalam membangun masyarakat yang inklusif bagi semua warganya.

Baca Juga

Presiden Donald Trump memberikan pernyataan di Gedung Putih terkait gencatan senjata Iran-Israel
Trump Umumkan Kesepakatan Gencatan Senjata Iran-Israel
Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran
Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong memberikan pernyataan pers terkait dukungan Australia terhadap serangan AS ke Iran
Australia Dukung AS Serang Iran: Iran Tidak Boleh Punya Senjata Nuklir
Donald Trump dan Benjamin Netanyahu berjabat tangan di Gedung Putih dengan bendera Amerika Serikat dan Israel di latar belakang
Netanyahu Berhasil Manfaatkan Trump untuk Menyerang Fasilitas Nuklir Iran
Iran Luncurkan Rudal Balistik Khorramshahr-4 ke Israel Usai Serangan AS
Iran Luncurkan Rudal Balistik Khorramshahr-4 ke Israel Usai Serangan AS
Peta Selat Hormuz dan lokasi pangkalan militer Amerika Serikat di Bahrain yang menjadi target seruan serangan balasan Iran
Khamenei Diminta Balas Serangan AS dan Blokade Selat Hormuz