Kebakaran di Maui, Hawaii, menyebabkan 67 korban jiwa. Pemerintah setempat menyelidiki sistem peringatan yang diduga tidak berfungsi dengan baik.
Cekricek.id - Kebakaran hutan di Maui, Hawaii, menewaskan 67 orang pada hari Jumat (11/8/2023), ketika petugas pencarian menggali reruntuhan Lahaina yang terbakar. Pejabat setempat berupaya memahami bagaimana api bisa menyebar dengan cepat di kota resor bersejarah tersebut tanpa pemberitahuan yang memadai.
Kebakaran ini kini mencatatkan diri sebagai bencana paling mematikan di Hawaii, melampaui tsunami tahun 1960 yang merenggut 61 jiwa, hanya setahun setelah Hawaii menjadi bagian dari Amerika Serikat.
Penelusuran lebih lanjut masih berlangsung, dengan tim pencari yang ditemani anjing mayat diperkirakan akan menemukan lebih banyak korban. Kebakaran tersebut telah menghanguskan 1.000 bangunan dan membuat ribuan orang kehilangan tempat tinggal. Estimasi awal menunjukkan pemulihan mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun dengan biaya mencapai miliaran dolar.
Saat ini, masih belum dapat dipastikan apakah semua warga menerima peringatan dini sebelum rumah mereka dilalap api. Pulau ini memiliki sirene darurat, namun tampaknya tidak aktif selama kebakaran.
Gubernur Hawaii, Josh Green, mengatakan kepada CNN bahwa ia menginisiasi tinjauan mendalam terkait sirene tersebut. Namun, metode pemberitahuan, apakah melalui SMS, email, atau telepon, belum dijelaskan oleh pejabat.
Bencana ini bermula tengah malam di kota Kula, sekitar 56 km dari Lahaina. Lima jam setelahnya, Lahaina mengalami pemadaman listrik. Awalnya, api di Kula diketahui telah menghanguskan ratusan hektar padang rumput, sementara api di Lahaina tampak terkendali.
Namun, situasi memburuk sore harinya ketika api di Lahaina kembali membara. Warga pun berhamburan, dengan beberapa di antaranya bahkan harus menyelamatkan diri dengan melompat ke Samudra Pasifik.
Dalam laporan Reuters, Kepala Pemadam Kebakaran Kabupaten Maui, Bradford Ventura, menekankan tantangan komunikasi selama bencana, sementara Walikota County, Richard Bissen, menggambarkan kecepatan api yang luar biasa.
Dampaknya juga dirasakan di infrastruktur, dengan sebagian besar sisi barat Maui kehilangan listrik dan pasokan air. Di tengah krisis, kecelakaan tragis menewaskan seorang pejalan kaki, memperparah situasi dengan penutupan jalan raya di kedua arah.
Meskipun demikian, semangat gotong royong tampak ketika relawan membantu mengangkut perbekalan penting di Pelabuhan Maalaea. Kapten kapal kemudian berencana mendistribusikan bantuan dengan jetski, dengan dukungan dari sektor pariwisata lokal.
Tragedi di Maui hanyalah salah satu dari serangkaian kebakaran yang melanda selama musim panas ini. Kebakaran besar di Eropa telah mengungsikan puluhan ribu orang, sementara asap dari kebakaran di Kanada menyebar ke Midwest dan Pantai Timur AS.