Eksplorasi mendalam tentang perbedaan antara kucing domestik dan kucing liar Afrika, serta bagaimana evolusi sosial dan biologis telah membentuk kucing rumahan yang kita kenal dan cintai hari ini.
Cekricek.id - Sebuah gambar kucing Ragdoll yang sedang bersantai mungkin membuat Anda bertanya-tanya, seberapa jauh perbedaannya dengan kucing liar? Mayoritas hewan yang telah didomestikasi memiliki perbedaan yang mencolok dengan leluhur liar mereka, seperti anjing dengan serigala atau babi dengan babi hutan. Namun, kucing peliharaan kita tampaknya merupakan pengecualian.
Setiap kucing domestik yang kita kenal dan cintai berasal dari kucing liar Afrika. Jika Anda melihat salah satunya dari jendela dapur Anda, respons pertama Anda mungkin adalah mengagumi keindahannya, bukan heran bagaimana kucing liar Afrika bisa ada di halaman Anda.
Meskipun demikian, tidak semua kucing peliharaan kita merupakan replika dari kucing liar. Beberapa memiliki corak, warna, dan tekstur bulu yang unik, sementara yang lain memiliki ciri khas fisik seperti kaki pendek kucing Munchkin atau wajah panjang kucing Siamese.
Yang mengejutkan adalah hanya 13 gen yang berubah selama proses domestikasi kucing, sedangkan hampir tiga kali lipat gen berubah saat anjing berevolusi dari serigala.
Lalu, apa yang membedakan kucing domestik kita dari kucing liar?
Ada dua cara untuk mengidentifikasi kucing liar dengan pasti: ukuran otaknya dan panjang ususnya. Kucing rumahan memiliki bagian otak yang lebih kecil yang berkaitan dengan agresi dan ketakutan. Sementara itu, usus mereka lebih panjang, memungkinkan mereka mencerna makanan berbasis tumbuhan yang diberikan atau dicari dari manusia.
Namun, perubahan evolusi yang paling signifikan terjadi pada perilaku sosial mereka. Banyak yang beranggapan bahwa kucing domestik adalah hewan yang suka menyendiri, namun kenyataannya jauh berbeda.
Saat banyak kucing domestik hidup bersama, mereka membentuk kelompok sosial yang mirip dengan kelompok singa, yang terdiri dari betina yang saling berhubungan.
Kemiripan evolusi antara kedua spesies ini juga terlihat dari cara mereka menyapa satu sama lain. Sebagai tanda niat baik, kucing yang mendekat akan mengangkat ekornya lurus ke atas, perilaku yang juga dimiliki oleh singa.
Jadi, bagaimana kucing domestik berhasil menarik hati manusia dan menjadi bagian dari rumah kita? Saya mengeksplorasi pertanyaan ini dalam buku saya "Dari Savana ke Sofa Anda: Bagaimana Kucing Berevolusi."
Mengapa kucing liar Afrika? Meskipun ada 41 spesies kucing liar, mayoritas berukuran seperti kucing rumahan. Namun, penelitian DNA terbaru menunjukkan bahwa kucing rumahan kita berasal dari kucing liar Afrika, khususnya subspecies Afrika Utara.
Dengan banyaknya spesies kucing kecil, mengapa kucing liar Afrika yang menjadi leluhur kucing peliharaan kita? Jawabannya sederhana: mereka berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Peradaban dimulai di Lembah Subur sekitar 10.000 tahun yang lalu. Di wilayah ini, kucing liar Afrika adalah satu-satunya yang sampai saat ini masih ditemukan di sekitar pemukiman manusia.
Kucing liar Afrika adalah salah satu spesies kucing yang paling ramah. Dengan kecenderungan ini, mudah untuk membayangkan bagaimana proses domestikasi kucing berlangsung.
Namun, evolusi kucing domestik tidak berhenti di sana. Mereka telah mengembangkan cara berkomunikasi yang efektif dengan manusia melalui suara meong mereka. Selain itu, mereka juga memanipulasi kita dengan dengkuran mereka, terutama saat mereka menginginkan sesuatu.
Tentu saja, bagi siapa pun yang pernah hidup dengan kucing, fakta ini mungkin tidak mengejutkan. Meskipun kucing dapat dilatih, seringkali mereka yang melatih kita. Seperti pepatah lama, "Anjing memiliki pemilik, kucing memiliki pelayan."