Kisah Siti Aisyah, Warga Indonesia yang Terlibat Pembunuhan Kakak Kim Jong Un

Kisah Siti Aisyah, WNI yang Dituduh Membunuh Kakak Kim Jong Un, Kim Jong Nam: Dari Prank TV hingga Terlibat Skandal Pembunuhan

Kisah Siti Aisyah, WNI yang Dituduh Membunuh Kakak Kim Jong Un: Dari Prank TV hingga Terlibat Skandal Pembunuhan. [Ist]

Sebuah kisah tragis tentang Siti Aisyah, wanita Indonesia yang tanpa sadar terlibat dalam komplotan pembunuhan Kim Jong-nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Cekricek.id - Seorang wanita muda yang polos, Siti Aisyah, berpikir bahwa ia sedang berpartisipasi dalam sebuah acara prank TV Jepang. Namun, kenyataannya jauh lebih gelap. Ia tanpa sadar sedang dipersiapkan untuk terlibat dalam sebuah rencana pembunuhan.

Siti Aisyah meninggalkan kampung halamannya di Indonesia dengan harapan mendapatkan penghasilan sebagai tukang pijat di Malaysia. Di sana, ia dihampiri oleh seorang produser TV Jepang yang mengaku bernama James. Siti dengan semangat melaksanakan berbagai lelucon untuk acara tersebut, kebanyakan dengan menyemprotkan parfum ke pria yang tidak menduga atau mencium pipinya.

James memberitahu Siti, yang saat itu berusia 25 tahun, bahwa klip-klip yang ia buat mendapatkan respons besar di Jepang.

James kemudian mengatakan bahwa ia memiliki lelucon khusus yang direncanakan pada 13 Februari 2017. Untuk pekerjaan singkat tersebut, Siti akan dibayar $100, jumlah yang sangat besar baginya dan ia berencana mengirimkannya untuk keluarganya yang kurang mampu di Indonesia.

Di Bandara Kuala Lumpur, Siti diperkenalkan kepada seorang gadis Vietnam bernama Doan Thi Huong. Mereka berdua direncanakan untuk melakukan lelucon kepada seorang pria paruh baya yang akan tiba tidak lama lagi.

Keduanya melaksanakan aksi dengan sempurna, dengan Doan menggosokkan kain basah ke wajah pria tersebut sementara Siti menyemprotkannya dengan parfum.

Namun, yang tidak mereka ketahui adalah bahwa "parfum" tersebut dan minyak di kain Doan sebenarnya adalah komponen dari gas VX, sebuah agen saraf mematikan.

Pria yang mereka serang ternyata bukan aktor, melainkan Kim Jong-nam, saudara tiri dari pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Kim Jong-nam pernah memalukan ayahnya pada tahun 2001 dengan tertangkap mencoba mengunjungi Disneyland dengan menggunakan paspor palsu. Ia juga pernah mengkritik kepemimpinan adiknya, menyebutnya sebagai "lelucon".

Kim Jong-nam tahu bahwa ia menjadi target pembunuhan dan bahkan membawa antidot untuk keracunan VX di tasnya. Namun, ia tidak sempat menggunakannya dan hanya berjalan beberapa langkah sebelum roboh.

Siti dan Doan juga terpengaruh oleh bahan kimia terlarang tersebut. Siti bahkan pingsan di hotelnya selama hampir sehari.

Kenyataan bahwa kedua wanita tersebut keracunan selama pembunuhan aneh ini membantu pengacara mereka meyakinkan hakim Malaysia bahwa mereka tidak tahu apa-apa tentang rencana mematikan ini.

Jika mereka dinyatakan bersalah, keduanya akan dihukum mati sesuai hukum Malaysia.

Video pengawasan di bandara menunjukkan bagaimana Siti dan Doan menangani bahan berbahaya dengan sangat santai.

Mereka bahkan menyentuh rambut dan pakaian mereka setelah "lelucon" tersebut, menunjukkan bahwa mereka benar-benar tidak tahu apa yang mereka lakukan.

James, yang sebenarnya diduga sebagai agen Korea Utara bernama Ri Ji U, menghilang bersama kru TV lainnya setelah pembunuhan dilakukan. Saat ini, ia diyakini berada di Pyongyang dan tidak ada yang pernah secara resmi dituduh melakukan pembunuhan tersebut.

Baca Juga

Presiden Donald Trump memberikan pernyataan di Gedung Putih terkait gencatan senjata Iran-Israel
Trump Umumkan Kesepakatan Gencatan Senjata Iran-Israel
Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran
Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong memberikan pernyataan pers terkait dukungan Australia terhadap serangan AS ke Iran
Australia Dukung AS Serang Iran: Iran Tidak Boleh Punya Senjata Nuklir
Donald Trump dan Benjamin Netanyahu berjabat tangan di Gedung Putih dengan bendera Amerika Serikat dan Israel di latar belakang
Netanyahu Berhasil Manfaatkan Trump untuk Menyerang Fasilitas Nuklir Iran
Iran Luncurkan Rudal Balistik Khorramshahr-4 ke Israel Usai Serangan AS
Iran Luncurkan Rudal Balistik Khorramshahr-4 ke Israel Usai Serangan AS
Peta Selat Hormuz dan lokasi pangkalan militer Amerika Serikat di Bahrain yang menjadi target seruan serangan balasan Iran
Khamenei Diminta Balas Serangan AS dan Blokade Selat Hormuz