Inggris Bersiap Hadapi Panas Terik 33°C: Musim Panas yang Tak Terduga di Tengah Musim Gugur

Inggris Bersiap Hadapi Panas Terik 33°C: Musim Panas yang Tak Terduga di Tengah Musim Gugur

Inggris Bersiap Hadapi Panas Terik 33°C: Musim Panas yang Tak Terduga di Tengah Musim Gugur. [Foto: DailyStar]

Inggris diperkirakan akan mengalami hari terpanas di tahun 2023 dengan suhu mencapai 33°C, lebih panas dari Thailand, berkat hembusan panas dari Afrika. Temukan detail lengkapnya di sini.

Cekricek.id - Inggris, negara yang dikenal dengan cuacanya yang sering berubah-ubah, kini tengah bersiap menyambut hari terpanas di tahun 2023. Menurut prakiraan, suhu bisa mencapai 33°C pada pertengahan pekan ini, melampaui rekor sebelumnya yang tercatat pada 25 Juni dengan suhu 32.2°C.

Menariknya, Inggris akan merasakan suhu yang bahkan lebih panas daripada Thailand. Fenomena ini disebabkan oleh hembusan panas yang berasal dari Afrika dengan lebar mencapai 500 mil.

Peta cuaca menunjukkan bahwa langit Inggris akan cerah tanpa awan di beberapa titik pekan depan.

Para ahli cuaca memperkirakan bahwa sinar matahari yang hangat ini akan bertahan hingga akhir Oktober, tepatnya hingga tanggal 31, yang dikenal sebagai perayaan Halloween.

Dilansir DailyStar, Met Office, lembaga meteorologi Inggris, memprediksi suhu minimum akan berada di angka 28°C dan akan terus meningkat hingga mencapai 30-an pada Rabu dan Kamis, dan bertahan hingga Sabtu.

Brian Gaze dari The Weather Outlook mengomentari, "Ini tampak seperti gelombang panas yang mengejutkan di bulan September. Model prakiraan menunjukkan suhu 33°C pada Rabu dan Kamis, yang bisa menjadi hari terpanas di tahun ini."

Inggris Bersiap Hadapi Panas Terik 33°C: Musim Panas yang Tak Terduga di Tengah Musim Gugur

Tidak hanya itu, Met Office juga mengindikasikan bahwa tekanan udara tinggi akan mendominasi bulan September dan kemungkinan besar Oktober juga akan mengalami suhu yang hangat. Seorang juru bicara Met Office mengatakan, "Dosis musim panas yang terlambat sedang dalam perjalanan. Mulai hari ini, cuaca akan sangat hangat dengan sinar matahari yang bersinar."

John Hammond, mantan ahli cuaca dari BBC dan Met Office, menambahkan bahwa ada kemungkinan besar Inggris akan mengalami kehangatan musim panas India hingga Oktober.

Sementara itu, Jim Dale, seorang ahli cuaca lainnya, menjelaskan bahwa peningkatan suhu ini sebagian disebabkan oleh badai tropis di Atlantik dan cuaca badai di Semenanjung Iberia.

Peningkatan suhu ini dimulai pada hari Sabtu dan diperkirakan akan terus meningkat sepanjang pekan. Bahkan, sebagian besar wilayah Inggris diperkirakan akan lebih hangat daripada Spanyol dan Portugal menjelang Halloween yang hangat.

Salah satu faktor yang mempengaruhi panjangnya periode cuaca hangat ini adalah Badai Franklin yang terjadi di Amerika Serikat. Grahame Madge, juru bicara Met Office, menjelaskan bahwa badai tropis memiliki energi, panas, dan kelembapan yang dapat mengganggu atmosfer Atlantik Utara.

"Badai Franklin mendorong tekanan udara tinggi ke arah kita, yang kemungkinan akan menyebabkan kondisi gelombang panas di beberapa bagian Inggris," kata Madge.

Gelombang panas mini ini tentunya menjadi kabar baik bagi sebagian orang, namun menjadi tantangan tersendiri bagi para orangtua yang harus mengantar anak-anaknya ke sekolah, terutama setelah mengalami bulan Juli yang basah dan cuaca Agustus yang tidak menentu.

Dengan demikian, bagi Anda yang berada di Inggris, bersiaplah menyambut musim panas di tengah musim gugur dan pastikan untuk tetap menjaga kesehatan di tengah suhu yang terus meningkat.

Baca Juga

Presiden Donald Trump memberikan pernyataan di Gedung Putih terkait gencatan senjata Iran-Israel
Trump Umumkan Kesepakatan Gencatan Senjata Iran-Israel
Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran
Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong memberikan pernyataan pers terkait dukungan Australia terhadap serangan AS ke Iran
Australia Dukung AS Serang Iran: Iran Tidak Boleh Punya Senjata Nuklir
Donald Trump dan Benjamin Netanyahu berjabat tangan di Gedung Putih dengan bendera Amerika Serikat dan Israel di latar belakang
Netanyahu Berhasil Manfaatkan Trump untuk Menyerang Fasilitas Nuklir Iran
Iran Luncurkan Rudal Balistik Khorramshahr-4 ke Israel Usai Serangan AS
Iran Luncurkan Rudal Balistik Khorramshahr-4 ke Israel Usai Serangan AS
Peta Selat Hormuz dan lokasi pangkalan militer Amerika Serikat di Bahrain yang menjadi target seruan serangan balasan Iran
Khamenei Diminta Balas Serangan AS dan Blokade Selat Hormuz