Gempa Maroko: Gempa berkekuatan 6,8 SR mengguncang Maroko, menewaskan lebih dari 2.100 orang. Upaya pencarian korban terus berlangsung di desa-desa terpencil.
Cekricek.id - Di tengah kesedihan dan kehancuran, penduduk Maroko berjuang untuk bangkit kembali pasca gempa berkekuatan 6,8 SR yang mengguncang negara tersebut. Gempa ini menjadi yang paling mematikan dalam enam dekade terakhir, dengan lebih dari 2.100 korban jiwa dan kemungkinan angka tersebut akan terus bertambah.
Banyak warga yang terpaksa menghabiskan malam di luar rumah karena takut akan gempa susulan. Para relawan dan pekerja kemanusiaan berupaya keras mencapai desa-desa di pegunungan High Atlas, tempat banyak rumah roboh dan akses sulit.
Stasiun televisi pemerintah melaporkan, selain korban tewas, ada 2.421 orang yang mengalami luka-luka. Maroko pun membuka diri untuk menerima bantuan dari negara lain dan berkoordinasi untuk pendistribusiannya.
Tragedi ini tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga warisan budaya Maroko. Sebuah masjid bersejarah dari abad ke-12 runtuh, dan beberapa bagian dari kota lama Marrakech, yang merupakan situs Warisan Dunia UNESCO, mengalami kerusakan.
Dilansir Reuters, di desa Moulay Brahim, yang berjarak 40 km selatan Marrakech, penduduk menceritakan bagaimana mereka menggali reruntuhan untuk menemukan korban dengan tangan kosong. Salah satu kisah menyedihkan adalah pemakaman seorang wanita berusia 45 tahun bersama putranya yang berusia 18 tahun.
Hussein Adnaie, salah satu warga, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa masih banyak korban yang terkubur di bawah reruntuhan. Sementara Yassin Noumghar, 36 tahun, mengeluhkan kekurangan air, makanan, dan listrik.
Namun, bantuan mulai mengalir. Sebuah truk membawa makanan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan organisasi masyarakat sipil.
Banyak rumah di Maroko yang terbuat dari batu bata lumpur dan kayu atau semen, sehingga mudah roboh saat gempa. Gempa ini menjadi yang paling mematikan sejak tahun 1960, saat gempa lainnya diperkirakan menewaskan 12.000 orang.
Di desa Amizmiz yang terkena dampak parah, penduduk menyaksikan upaya penyelamatan dengan alat berat. Namun, yang ditemukan hanyalah korban jiwa.
Tentara Maroko telah dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan dan mendirikan tenda bagi mereka yang kehilangan rumah. Namun, dengan banyak toko yang rusak atau tutup, penduduk kesulitan mendapatkan makanan dan kebutuhan lainnya.
Pusat gempa berada 72 km barat daya Marrakech, kota yang terkenal dengan keindahan arsitektur dan budayanya. Pemerintah Maroko telah mendirikan dana untuk membantu korban gempa dan mengoptimalkan tim pencarian dan penyelamatan.
Organisasi Kesehatan Dunia mengungkapkan bahwa lebih dari 300.000 orang terdampak bencana ini.
Bantuan internasional mulai berdatangan. Spanyol, Inggris, Qatar, dan Amerika Serikat mengirimkan tim pencarian dan penyelamatan. Presiden AS, Joe Biden, menyatakan kesedihannya dan siap membantu Maroko.
Caroline Holt dari Federasi Internasional Palang Merah mengatakan bahwa hari-hari mendatang akan kritis untuk menemukan korban yang mungkin masih terperangkap.
Paus Fransiskus mengirimkan doa dan solidaritasnya untuk korban. Raja Mohammed VI dari Maroko telah mendeklarasikan tiga hari berkabung dan meminta doa untuk korban di seluruh masjid di negara tersebut.