Cekricek.id - Lubang hitam adalah salah satu fenomena paling misterius di alam semesta. Mereka merupakan titik gravitasi yang sangat kuat sehingga tidak ada apa pun, termasuk cahaya, yang dapat melarikan diri darinya. Sejak penemuan pertama lubang hitam pada tahun 1971, para ilmuwan terus mempelajari dan memahami lebih banyak tentang fenomena ini.
Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) berhasil menemukan lubang hitam raksasa dengan massa 1,6 juta kali massa Matahari yang berada 13 miliar tahun di masa lalu alam semesta. Ini adalah lubang hitam tertua yang pernah ditemukan dalam sejarah. Temuan ini merupakan tonggak sejarah yang penting dalam pemahaman kita tentang lubang hitam dan evolusinya.
Lubang Hitam Tertua yang Pernah Ditemukan
Dalam penelitian terbaru yang dipublikasikan di arXiv, para peneliti menggunakan data dari Teleskop Luar Angkasa James Webb untuk menemukan lubang hitam tertua yang pernah ditemukan. Lubang hitam ini ditemukan di pusat galaksi bayi GN-z11 hanya 440 juta tahun setelah alam semesta terbentuk. Penemuan ini mengungkapkan bahwa lubang hitam raksasa telah ada sejak masa awal alam semesta.
Penemuan ini menunjukkan bahwa lubang hitam di alam semesta awal tidak bisa tumbuh dengan tenang seperti lubang hitam pada alam semesta saat ini. Mereka harus mengalami kelahiran atau pembentukan yang khusus, serta pertumbuhan yang aneh. Lebih lanjut, penemuan ini juga memberikan petunjuk tentang bagaimana lubang hitam supermasif yang ada saat ini, seperti yang ada di Galaksi Bima Sakti kita, bisa tumbuh menjadi begitu besar.
Bagaimana Lubang Hitam Berkembang dengan Cepat
Para ilmuwan masih belum memahami sepenuhnya bagaimana lubang hitam tumbuh dengan cepat dalam masa awal alam semesta. Ada beberapa teori yang populer di kalangan komunitas ilmiah. Salah satunya adalah teori bahwa lubang hitam terbentuk dari runtuhnya awan gas raksasa.
Teori lainnya adalah lubang hitam terbentuk melalui penggabungan antara gumpalan bintang dan lubang hitam. Namun, para ilmuwan belum mengecualikan kemungkinan bahwa beberapa lubang hitam ini berasal dari lubang hitam "primitif" yang terbentuk segera setelah atau bahkan sebelum alam semesta terbentuk.
Penemuan Melalui Teleskop James Webb
Teleskop James Webb adalah teleskop luar angkasa tercanggih yang pernah dibuat oleh manusia. Dengan kamera dan instrumen yang canggih, teleskop ini mampu melihat ke belakang dalam waktu ke masa awal alam semesta.
Dalam penelitian terbaru ini, para astronom menggunakan dua kamera inframerah di teleskop James Webb, yaitu Mid-Infrared Instrument (MIRI) dan Near Infrared Camera, untuk memindai langit.
Mereka juga menggunakan spektrograf yang terintegrasi dalam kamera tersebut untuk memecah cahaya menjadi frekuensi komponennya.
Melalui analisis cahaya yang dihasilkan oleh teleskop James Webb, para peneliti menemukan lonjakan frekuensi yang tidak terduga. Lonjakan ini menjadi tanda bahwa materi panas di sekitar lubang hitam memancarkan jejak cahaya yang sangat lemah di seluruh alam semesta. Penemuan ini sangat penting karena membantu para ilmuwan memahami lebih lanjut tentang lubang hitam dan evolusinya.
Bagaimana Lubang Hitam Tumbuh
Lubang hitam tumbuh dengan terus makan gas, debu, bintang, dan lubang hitam lainnya. Saat mereka makan, gesekan menyebabkan material yang berputar masuk ke dalam lubang hitam menjadi panas, dan cahaya yang dihasilkan dapat dideteksi oleh teleskop. Proses ini mengubah lubang hitam menjadi inti galaksi yang aktif, yang dikenal sebagai inti galaksi aktif (AGN).
Quasar adalah contoh paling ekstrem dari AGN. Quasar adalah lubang hitam supermasif yang beratnya miliaran kali lebih berat dari Matahari dan memancarkan cahaya yang ribuan kali lebih terang dari bintang-bintang terang.
Dalam penelitian terbaru ini, para peneliti mencoba memahami bagaimana lubang hitam di alam semesta awal bisa tumbuh begitu cepat menjadi lubang hitam yang sangat besar sekarang.
Teori Pertumbuhan Lubang Hitam Awal
Penjelasan yang paling populer tentang bagaimana lubang hitam di alam semesta awal tumbuh begitu cepat adalah bahwa mereka terbentuk dari runtuhnya awan gas raksasa atau melalui penggabungan antara gumpalan bintang dan lubang hitam. Namun, para ilmuwan juga tidak mengecualikan kemungkinan bahwa beberapa lubang hitam ini berasal dari lubang hitam "primitif" yang terbentuk segera setelah atau bahkan sebelum alam semesta terbentuk.
Teori pertama menyatakan bahwa lubang hitam terbentuk ketika awan gas raksasa runtuh dan menghasilkan gravitasi yang sangat kuat. Ketika awan gas ini runtuh, itu memicu pembentukan bintang dan lubang hitam di pusatnya.
Teori kedua menyatakan bahwa lubang hitam terbentuk melalui penggabungan antara gumpalan bintang dan lubang hitam. Ketika gumpalan bintang dan lubang hitam ini bertabrakan, mereka bergabung menjadi satu lubang hitam yang lebih besar.
Namun, para ilmuwan masih belum memahami sepenuhnya bagaimana lubang hitam bisa tumbuh dengan cepat dalam masa awal alam semesta. Beberapa teori lain juga diusulkan, termasuk kemungkinan bahwa lubang hitam ini berasal dari lubang hitam "primitif" yang terbentuk segera setelah atau bahkan sebelum alam semesta terbentuk.
Penemuan lubang hitam tertua dalam sejarah oleh Teleskop James Webb adalah tonggak sejarah yang penting dalam pemahaman kita tentang lubang hitam dan evolusinya. Temuan ini memberikan petunjuk baru tentang bagaimana lubang hitam tumbuh dengan cepat dalam masa awal alam semesta. Meskipun masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, penemuan ini membawa kita lebih dekat untuk memahami asal-usul dan pertumbuhan lubang hitam. Dengan penemuan-penemuan baru seperti ini, kita akan terus mempelajari dan mengungkap misteri lubang hitam di alam semesta kita yang luas ini.