3 Ancaman Menakutkan dari AI pada Tahun 2024 yang Perlu Diwaspadai

Cekricek.id - 3 Ancaman Menakutkan dari AI pada Tahun 2024 yang Perlu Diwaspadai

Ilustrasi. [Foto: Canva]

Cekricek.id - Teknologi kecerdasan buatan (AI) telah menjadi perbincangan hangat sepanjang tahun ini, khususnya dengan terobosan yang dibuat oleh ChatGPT dari OpenAI yang membawa kecerdasan buatan menjadi lebih terjangkau dan praktis. Meskipun AI menjanjikan inovasi dalam bidang seperti diagnosis medis dan penemuan ilmiah, beberapa terobosan yang mengerikan juga tampaknya akan muncul pada tahun 2024.

Ancaman Teknologi Q*

Kabar terkait pemecatan dan pengembalian CEO OpenAI, Sam Altman, pada akhir 2023 memunculkan rumor terkait teknologi canggih yang dapat mengancam masa depan manusia. Sistem tersebut, yang dikenal sebagai Q* (dibaca Q-star), disebut-sebut sebagai puncak kecerdasan buatan umum (AGI) yang dapat mengubah kemampuan AI secara signifikan.

Meski begitu, informasi tentang sistem misterius ini masih minim. Jika benar, AGI bisa membawa dampak besar, baik dalam melakukan tugas-tugas spesifik dengan lebih baik daripada manusia maupun sebagai ancaman jika digunakan secara tidak bertanggung jawab.

Pandangan tentang AGI selama ini seringkali terbatas pada fiksi ilmiah, namun CEO OpenAI, Sam Altman, telah menunjukkan langkah awal dalam persiapan AGI pada Februari 2023.

Dalam sebuah blog post, ia menguraikan pendekatan OpenAI terhadap AGI. Dukungan dari beberapa ahli, termasuk CEO Nvidia Jensen Huang, yang memperkirakan AGI dapat dicapai dalam lima tahun ke depan, membuat tahun 2024 terasa sebagai waktu yang potensial untuk terobosan AGI.

Deepfake Pemalsuan Pemilihan dengan Hyperrealisme

Ancaman terbesar dari dunia siber adalah deepfake, yakni citra atau video sepenuhnya palsu yang dapat merusak citra seseorang atau merusak kebenaran. Meskipun teknologi deepfake belum sepenuhnya menjadi ancaman serius, namun perkembangannya yang cepat dapat merubah paradigma ini.

Generasi terbaru AI dapat menghasilkan deepfake secara real-time, membuatnya sulit dibedakan dari kenyataan. Studi terbaru tentang "hyperrealism" menunjukkan bahwa konten yang dihasilkan AI mungkin lebih dipercaya ketimbang konten sebenarnya.

Kemampuan AI yang semakin matang dalam menciptakan deepfake menghadirkan ancaman serius terhadap proses pemilihan.

Sebagai contoh, Bangladesh bersiap menghadapi pemilihan pada Januari 2024 yang dikhawatirkan akan terganggu oleh deepfake.

Amerika Serikat juga harus waspada menjelang pemilihan presiden November 2024, di mana AI dan deepfake dapat memengaruhi hasil suara.

Pengawasan yang ketat diperlukan untuk mengatasi disinformasi yang dihasilkan oleh AI, tetapi saat ini, alat deteksi deepfake belum merata digunakan.

Robot Pembunuh Berbasis AI

Pemerintahan di seluruh dunia semakin mengintegrasikan AI dalam perkembangan teknologi militer. Pernyataan pemerintah Amerika Serikat pada 22 November yang menunjukkan dukungan 47 negara terhadap penggunaan bertanggung jawab AI dalam militer mencerminkan kekhawatiran akan penggunaan teknologi ini secara tidak bertanggung jawab.

Drone AI yang diduga menargetkan tentara di Libya tanpa campur tangan manusia adalah contoh nyata dampak negatif dari penggunaan AI di bidang militer.

Tidak hanya di sistem senjata, AI juga mulai digunakan dalam logistik, sistem pendukung keputusan, serta penelitian dan pengembangan militer. Kemajuan ini membuka peluang pengembangan sistem senjata otonom mematikan (LAWS) atau yang dikenal sebagai robot pembunuh.

Beberapa ilmuwan dan teknologis terkemuka, termasuk Stephen Hawking dan Elon Musk, telah memperingatkan akan bahaya robot pembunuh ini.

Meskipun belum sepenuhnya terwujud, perkembangan yang mengkhawatirkan, seperti penggunaan drone Zala KYB-UAV yang mampu menyerang tanpa campur tangan manusia oleh Rusia di Ukraina, menandakan bahwa 2024 bisa menjadi tahun penyebaran massal LAWS.

Dengan peningkatan pengeluaran negara-negara seperti China dalam pengembangan AI yang mencapai 141 juta dolar pada 2019, persaingan global untuk mengimplementasikan LAWS semakin nyata. Perkembangan ini menunjukkan bahwa kita adakalanya memasuki era baru peperangan AI.

Dengan segala terobosan menakutkan ini, tahun 2024 tampaknya menjadi tahun penuh tantangan dan pertanyaan serius terkait dampak dan pengelolaan kecerdasan buatan. Masyarakat perlu lebih waspada dan pemerintah harus bersiap menghadapi potensi ancaman baru yang muncul seiring dengan perkembangan teknologi AI.

Temukan terobosan menakutkan kecerdasan buatan (AI) tahun 2024. Dari AGI hingga deepfake dan robot pembunuh, risiko dan tantangan mendebarkan. Apakah kita siap menghadapinya?

Tags:

Baca Juga

EmoAda, Sistem AI yang Menawarkan Dukungan Psikologis Melalui Obrolan
EmoAda, Sistem AI yang Menawarkan Dukungan Psikologis Melalui Obrolan
Krisis Listrik dan Trafo Ancam Dunia pada 2025 akibat Perkembangan Pesat AI dan EV
Krisis Listrik dan Trafo Ancam Dunia pada 2025 akibat Perkembangan Pesat AI dan EV
Cekricek.id - Perkembangan AI 2024: Tantangan Besar yang Belum Terpecahkan
Perkembangan AI 2024: Tantangan Besar yang Belum Terpecahkan
Cekricek.id - 10 Foto Menakjubkan Karya AI tentang "Keragaman Budaya Indonesia"
10 Foto Menakjubkan Karya AI tentang "Keragaman Budaya Indonesia"
Cekricek.id - AI Mampu Memprediksi Waktu Kematian Seseorang
AI Mampu Memprediksi Waktu Kematian Seseorang
Cekricek.id - AI yang Menyerupai Memori Manusia: Perkembangan Baru dalam Kecerdasan Buatan
AI yang Menyerupai Memori Manusia: Perkembangan Baru dalam Kecerdasan Buatan