Pekanbaru, Cekricek.id - Sejak awal tahun 2024 hingga minggu keempat Februari, tercatat sudah 19,10 hektare (Ha) luas lahan yang terbakar di Provinsi Riau. Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023.
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Jim Gafur, rendahnya angka lahan terbakar ini lantaran Pemprov Riau lebih awal menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Sampai saat ini luas lahan terbakar seluas 19,10 Ha. Itu data mulai Januari hingga akhir Februari ini. Jika kita lihat luas lahan kebakaran tersebut jauh menurun dibandingkan tahun lalu di periode yang sama," ujar Jim, Rabu (28/2/2024).
Adapun 19,10 Ha lahan terbakar itu tersebar di beberapa wilayah, antara lain Kota Dumai 11,70 Ha, Pekanbaru 0,5 Ha, Kabupaten Bengkalis 4,30 Ha, Kepulauan Meranti 2 Ha, Siak 1 Ha, dan Kuansing 0,5 Ha.
Lahan-lahan itu terbakar pada 20 titik firespot, dengan 11 titik berada di Kota Dumai dan 5 titik di Kabupaten Bengkalis. Sementara hotspot juga terpantau sebanyak 58 titik.
Untuk menekan angka kebakaran lebih rendah, Jim mengimbau agar pemerintah kabupaten/kota segera menetapkan status siaga darurat Karhutla jika memasuki musim kemarau. Hingga kini, baru Kota Dumai yang menetapkan status siaga.
Baca juga: Potret Penggunaan Lahan di Riau
"Sebab penetapan status siaga itu sebagai upaya antisipasi lebih awal. Karena sampai saat ini baru Kota Dumai yang sudah menetapkan status siaga darurat Karhutla," tuturnya.