Pekanbaru, Cekricek.id - Bank Indonesia (BI) memiliki peran penting dalam upaya pengendalian tingkat inflasi di Provinsi Riau tahun 2024 ini. Sehingga, pihak BI harus menyiapkan strategi serta program khusus untuk mengendalikan dan menjaga stabilitas inflasi di daerah ini.
Kepala Kantor Perwakilan (KPW) BI Provinsi Riau, Panji Achmad menjelaskan bahwa program pengendalian inflasi di Riau akan difokuskan pada penguatan nilai tambah sektor manufaktur dan stabilisasi harga sepanjang tahun.
Strategi ini mengacu pada kerangka 4K, meliputi keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, serta komunikasi yang efektif dengan berbagai pemangku kepentingan.
“Upaya menjaga inflasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi menjadi kunci dalam mendorong perekonomian Riau agar lebih inklusif,” ujar Panji, Jumat (16/2).
Strategi lain yang akan ditempuh BI Riau adalah optimalisasi program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Program ini bertujuan mendukung ketahanan pangan serta menstabilkan harga pangan di Riau sepanjang tahun ini.
Sementara itu, Pemulihan ekonomi Riau pascapandemi COVID-19 disebut Panji telah berjalan lebih cepat. Hal ini terlihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi Riau secara tahunan yang sudah melampaui tren prapandemi.
“Relatif cepatnya pemulihan ekonomi Riau dari dampak pandemi didukung kinerja sektor industri pengolahan, terutama industri makanan minuman dan kertas yang tumbuh tinggi selama pandemi,” papar Panji.
Oleh karena itu, Panji menegaskan pentingnya melanjutkan upaya hilirisasi sumber daya alam (SDA) Riau. Menurutnya, langkah ini diperlukan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan menjaga stabilisasi harga di provinsi ini.
Baca juga: Pemprov Riau Gelar Pasar Murah 64 Kali di 2024 untuk Tekan Inflasi
"Ke depan, perlu dipersiapkan strategi utama agar pertumbuhan ekonomi Riau mampu bertahan bahkan memiliki daya ungkit yang lebih baik," tegas Panji.
Baca Berita Riau Hari Ini setiap hari di Channel Cekricek.id.