Penemuan Situs Megalit Kuno di Peru, Saksi Kebudayaan Prasejarah Benua Amerika

Penemuan Situs Megalit Kuno di Peru, Saksi Kebudayaan Prasejarah Benua Amerika

Penemuan Situs Megalit Kuno di Peru, Saksi Kebudayaan Prasejarah Benua Amerika. [Foto: Istimewa]

Cekricek.id - Sebuah penemuan arkeologis mengejutkan di Peru Utara mengungkap bukti nyata mengenai kebudayaan prasejarah Benua Amerika. Sebuah alun-alun melingkar berdiameter 18 meter yang dibangun dari batu-batu besar tegak, baru saja diekskavasi di lembah Callacpuma.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa situs megalit ini berusia sekitar 4.750 tahun, menjadikannya salah satu struktur monolitik tertua yang pernah ditemukan di seluruh wilayah Amerika.

Temuan penting ini menunjukkan bahwa struktur monumental tersebut dibangun jauh sebelum berkembangnya peradaban pertanian di kawasan tersebut, bahkan sebelum ditemukannya teknologi pembuatan keramik. Hal ini mengindikasikan bahwa para pembangun alun-alun ini kemungkinan masih hidup sebagai masyarakat pemburu-pengumpul nomaden.

"Di dataran tinggi utara Peru, penduduk yang membangun alun-alun di Callacpuma mungkin sudah mulai bereksperimen dengan produksi pangan, tetapi mereka masih merupakan kelompok pemburu-pengumpul yang berpindah-pindah," tulis tim arkeolog dalam laporan yang diterbitkan di Science Advances.

Dengan demikian, situs ini diyakini menjadi tempat berkumpul bagi masyarakat nomaden prasejarah untuk menegosiasikan identitas kelompok baru dan melakukan kegiatan seremonial.

Tim peneliti menegaskan bahwa Plaza Callacpuma merupakan contoh awal dari konstruksi kolektif, pembangunan lokasi sakral, dan integrasi sosial di Pegunungan Andes.

Secara arsitektur, alun-alun ini dibatasi oleh dua dinding konsentris yang dibangun dari batu-batu megalitik yang belum mengalami proses pengerjaan.

Batu-batu besar ini diperkirakan dipotong dari batuan dasar yang terbuka sekitar 50 meter dari lokasi. Setelah diangkut, batu-batu tersebut ditegakkan secara vertikal membentuk struktur melingkar dengan dua pintu masuk dan beberapa ruangan di dalamnya.

Berdasarkan analisis radiokarbon, alun-alun ini pernah digunakan antara tahun 2632-2884 SM, mungkin untuk keperluan keagamaan atau sosial.

Penemuan ini menunjukkan bahwa pertanian bukanlah prasyarat mutlak bagi sebuah masyarakat untuk membangun struktur megalitik permanen, membantah pandangan lama yang mengabaikan kemampuan masyarakat pemburu-pengumpul.

Baca juga: Penemuan Pemakaman Purba: Jejak Pemburu-Pengumpul Berusia 10.000 Tahun Terungkap di Brazil

Temuan serupa telah ditemukan di situs Göbekli Tepe di Turki yang dibangun 11.000 tahun lalu oleh masyarakat pemburu-pengumpul. Meski terlihat sederhana, situs Callacpuma menyingkap kisah penting tentang asal-usul peradaban manusia di Benua Amerika.

Baca Berita Riau Hari Ini setiap hari di Channel Cekricek.id.

Baca Juga

Krikil roda berusia 12.000 tahun berbentuk donat yang ditemukan di situs arkeologi Nahal Ein Gev II, Israel Utara, diduga menjadi bukti asal usul roda tertua di dunia
Roda Tertua di Dunia Ditemukan di Israel, Berusia 12.000 Tahun
Situs Raja Arthur King Arthur's Hall di Bodmin Moor Cornwall menampilkan struktur persegi panjang dengan 56 batu tegak yang dibangun pada masa Neolitikum.
Fakta Mengejutkan: Situs Raja Arthur Berusia 5.500 Tahun
Fosil kecebong tertua berusia 160 juta tahun yang ditemukan di Formasi La Matilde, Argentina, menunjukkan detail anatomi yang luar biasa
Fosil Kecebong Tertua di Dunia Ditemukan di Argentina, Berusia 160 Juta Tahun
Pemakaman kayu Celtic berusia 2.600 tahun yang ditemukan di Riedlingen, Jerman, menunjukkan konstruksi kayu ek yang terpelihara dengan sempurna
Pemakaman Kayu Celtic Berusia 2.600 Tahun Ditemukan di Jerman, Ungkap Jejak Peradaban Kuno
Rahasia di Balik Kode Gambar Kuno di Kuil Asiria Akhirnya Terkuak
Rahasia di Balik Kode Gambar Kuno di Kuil Asiria Akhirnya Terkuak
Potret Mini Alexander Agung Berusia 1.800 Tahun Ditemukan di Denmark
Potret Mini Alexander Agung Berusia 1.800 Tahun Ditemukan di Denmark