Cekricek.id - Sebuah kapal kuno berusia lebih dari 1.000 tahun yang ditemukan di Guatemala ternyata memuat tembakau, demikian hasil analisis para arkeolog. Diduga, tembakau tersebut digunakan untuk ritual di masa lampau.
Tim arkeolog menemukan kapal kuno itu di situs arkeologi Cotzumalhuapa, Guatemala. Situs ini dulunya merupakan salah satu kota terbesar di Mesoamerika pada Periode Klasik Akhir, yakni sekitar 650 hingga 950 Masehi.
Dari hasil analisis kimia, diketahui bahwa kapal kuno itu mengandung residu nikotin pada beberapa tempat, khususnya pada bagian dalam beberapa vas keramik.
Menurut Oswaldo Chinchilla Mazariegos, antropolog dari Universitas Yale yang turut meneliti, penemuan ini menjadi bukti langka penggunaan tembakau di Mesoamerika kuno.
"Kami tahu bahwa tembakau sangat penting digunakan untuk ritual dan terapi di Mesoamerika kuno. Namun, bukti arkeologis masih jarang ditemukan karena sisa-sisa tembakau sulit diawetkan," ujar Chinchilla Mazariegos, dikutip dari jurnal Antiquity, Senin (4/3).
Bentuk vas tempat ditemukannya residu nikotin ini unik, yakni tinggi dan sempit, berbeda dari vas pada umumnya yang lebar. Diduga, selain dihirup atau dikunyah, tembakau ini juga dikonsumsi dalam bentuk cairan melalui proses infus.
Apabila dikonsumsi dalam takaran tinggi, nikotin bisa beracun bahkan mematikan. Para peneliti menduga infus tembakau ini digunakan dalam ritual sebagai narkotika untuk menyebabkan tidur nyenyak, penglihatan, dan trans peramalan.
Selain itu, lokasi ditemukannya vas-vas ini dekat dengan sisa-sisa pemandian keringat. Ini semakin memperkuat dugaan bahwa infus tembakau digunakan dalam ritual penyucian di masa lampau.
Baca juga: Menemukan Jawaban: Berapa Banyak Piramida Mesir Kuno?
Meski demikian, ini bukan bukti penggunaan tembakau tertua. Penelitian tahun 2021 menemukan biji tembakau hangus di Gurun Utah dari 12.000 tahun lalu. Para peneliti berharap dapat mengungkap lebih banyak detail soal penggunaan tumbuhan dalam ritual lewat analisis residu pada wadah-wadah kuno.