Cekricek.id, Padang - Modus penipuan online terbaru terus berkembang seiring kemajuan teknologi digital. Para pelaku kejahatan siber semakin lihai memanfaatkan celah dan kelengahan, terutama pada kalangan mahasiswa yang aktif menggunakan internet untuk belajar, bertransaksi, hingga bersosialisasi.
Meskipun banyak kampanye literasi digital dilakukan, kasus penipuan online tak kunjung surut. Berikut ini lima modus yang patut diwaspadai oleh pengguna internet, terutama generasi muda dan pelajar di perguruan tinggi:
Penipuan Melalui Foto Blur
Modus ini bermula dari pesan yang berisi foto buram (blur). Penipu akan meminta korban untuk mengklik tombol “lihat” atau “view” agar gambar menjadi jelas. Namun, setelah diklik, pengguna akan diarahkan untuk mengunduh file atau aplikasi berbahaya yang dapat mencuri data pribadi, seperti kontak, galeri, atau bahkan informasi keuangan.
File APK yang Disamarkan Menjadi PDF
Jenis penipuan ini memanfaatkan kelengahan pengguna terhadap format file. Penipu mengirim file dengan nama berakhiran .pdf, tetapi sebenarnya merupakan file aplikasi .apk yang telah dimodifikasi. Saat dibuka, file tersebut akan menginstal malware yang bekerja diam-diam mencuri data atau mengakses akun keuangan digital korban.
Quishing (QR Phishing): Kode QR Palsu yang Menguras Data
Kombinasi antara kode QR dan phishing ini menjadi salah satu modus yang makin marak. Pelaku membuat kode QR palsu yang ketika dipindai, akan membuka situs penipuan, mengunduh malware, atau bahkan mengakses informasi lokasi dan aplikasi yang terpasang di perangkat korban. Karena pembuatan QR Code sangat mudah, pengguna disarankan untuk tidak memindai sembarang kode dari sumber tidak terpercaya.
Penipuan Berkedok Pegawai Pajak
Penipu menyamar sebagai petugas dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Mereka menghubungi calon korban melalui email atau aplikasi pesan, menyatakan bahwa ada tagihan pajak yang belum diselesaikan. Agar lebih meyakinkan, pesan dilengkapi dengan logo resmi dan link pembayaran palsu. Pelaku kemudian meminta dana segera ditransfer ke rekening yang bukan milik instansi resmi.
Baca Juga: Bagaimana Menghindari Penipuan Saat Sewa Mobil?
Penipuan Mengatasnamakan Kartu Fisik Dompet Digital
Belakangan ini beredar modus penipuan yang melibatkan tawaran atau informasi terkait kartu fisik dompet digital. Penipu mengirim pesan seolah-olah berasal dari penyedia dompet digital populer dan mengklaim bahwa pengguna terpilih untuk menerima kartu fisik. Jika korban mengikuti instruksi dan mengisi data, informasi penting mereka dapat disalahgunakan.