Berita terbaru hari ini: Inilah Guerrero, pembunuh berantai yang telah membunuh 20 wanita penghibur atau pelacur di Meksiko.
Cekricek.id – Francisco Guerrero Perez yang dikenal juga sebagai Antonio Prida merupakan seorang pembunuh berantai pertama yang ditangkap di Meksiko. Guerrero juga dikenal sebagai El Chalequero, The Mexican Bluebeard, atau The Mexican Ripper.
Guerrero telah melakukan pembunuhan sadis kepada perempuan Meksiko. Tidak hanya membunuh satu perempuan saja, tetapi pembunuhan yang dilakukannya tercatat puluhan perempuan yang telah ia bunuh.
Guerrero telah membunuh sekitar 20 pelacur perempuan di Meksiko pada tahun 1880 hingga 1888. Dirinya memiliki gaya membunuh seperti Jack The Ripper. Mereka berdua merupakan pria yang senang berpenampilan menarik untuk mempermudah mendekati korbannya.
Guerrero dicirikan memiliki kepribadian yang menyenangkan. Hal itu menjadi daya tariknya untuk membuat para mangsanya mendekati dirinya. Setelah targetnya masuk dalam perangkap yang ia buat, Guerrero langsung menjalankan aksinya.
Sebelum membunuh korban, dirinya terlebih dahulu melakukan hubungan intim dengan wanita pelacur. Lalu, ketika ia puas, Guerrero dengan segera mencekik leher korban, merobek tubuh perempuan tersebut dengan pisau, dan kemudian jasad wanita yang dibunuh tersebut dibuang ke sungai Consulado di Mexico City.
Dirinya melakukan pembunuhan itu di saat wanita yang menjadi mangsanya lengah. Siapa saja yang menjadi korban pembunuhannya sampai sekarang belum ada catatan lengkap mengenai identitas korban.
Dia tidak pernah merasa bersalah atas perbuatan keji yang dilakukannya, bahkan dirinya menyombongkan tentang pembunuhan yang dilakukannya. Guerrero juga tak takut jika semua identitasnya terbuka untuk publik. Tetangganya hidup dalam ketakutan kepada dirinya dan tidak pernah berani melaporkan perbuatan yang dilakukan oleh Guerrero.
Anehnya lagi, Guerrero dengan bangganya mengaku bahwa ia adalah penganut Katolik yang memuja Lady of Guadalupe. Di mana ajaran tersebut mengisahkan tentang penampakan Maria paling tua yang pernah tercatat dalam sejarah Katolik.
Melansir dari Thoughtco, berdasarkan catatan psikologis Guerrero sebenarnya mengindap gangguan kejiwaan yang menuntutnya untuk membunuh orang-orang pendosa. Hal itu yang membuat Guerrero mengincar pelacur sebagai target pembunuhannya.
Saat melakukan pembunuhan beratai tersebut, dirinya sudah berstatus sebagai suami orang alias telah menikah. Kendati begitu, statusnya tidak menjadi penghalang dia dalam menyewa jasa pelacur untuk hubungan intim dan kemudian membunuh pelacur tersebut setelah puas.
Akibat perbuatan keji yang telah dilakukannya kepada banyak perempuan di Meksiko, Guerrero ditangkap pada tahun 1908 dan dijatuhi hukuman mati. Namun, sebelum eksekusi dilakukan, dirinya telah meninggal dunia lebih dulu akibat pendarahan otak. [*/rik]
---
Baca berita terbaru hari ini hanya di Cekricek.id