Cekricek.id - Mengejutkan banyak pengamat dan pengguna, Elon Musk, CEO X yang kontroversial, telah memulihkan akun X Alex Jones. Pendiri Infowars ini kembali berinteraksi di platform media sosial setelah absen lebih dari lima tahun. Peristiwa ini menimbulkan berbagai reaksi di kalangan netizen dan analis media.
Alex Jones, yang dikenal sebagai komentator sayap kanan dan penyiar teori konspirasi terkait penembakan Sekolah Dasar Sandy Hook 2012, telah dilarang permanen dari platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter. Kembalinya Jones diikuti dengan berbagai unggahan yang merayakan momen tersebut.
Keputusan Musk untuk mengembalikan akun Jones didasarkan pada hasil jajak pendapat yang dilakukan di X. Dari hasil tersebut, tercatat 70.1% pengguna mendukung pemulihan akun Jones. "Suara rakyat telah diucapkan, dan begitu juga keputusanku," tulis Musk pada Minggu dini hari.
Sejak Musk mengambil alih kepemimpinan X pada Oktober 2022, ia telah memulihkan beberapa akun yang sebelumnya dilarang, termasuk milik Donald Trump, Andrew Tate, dan Kanye West.
Namun, sampai dengan 7 Desember, Musk belum mempertimbangkan pemulihan akun Jones, meski ia mengungkapkan komitmennya terhadap kebebasan berbicara di platform tersebut.
Musk sebelumnya menyatakan, "Saya tidak memiliki belas kasihan bagi siapa pun yang menggunakan kematian anak-anak untuk keuntungan, politik, atau ketenaran."
Musk, yang pernah mengalami kehilangan anak pertamanya, menambahkan, "Anak pertamaku meninggal di pelukanku. Saya merasakan detak jantung terakhirnya."
Jones menghadapi sejumlah tantangan hukum akibat menyebarkan teori konspirasi Sandy Hook. Pada November 2022, Jones diperintahkan untuk membayar lebih dari $1,4 miliar kepada keluarga korban penembakan Sandy Hook, yang menuntutnya atas pencemaran nama baik.
Jones menggunakan platform Infowars-nya untuk menuduh keluarga-keluarga tersebut sebagai "aktor krisis," yang menyebabkan mereka mengalami pelecehan dan ancaman kematian.
Twitter akhirnya melarang Jones pada September 2018, menyatakan tweet dan videonya melanggar kebijakan "perilaku abusif" perusahaan. Jones pernah memposting video di mana ia berteriak kepada seorang reporter CNN dan mengatakan bahwa dia memiliki "mata seperti tikus."
Baca juga: Jika Bukan karena Elon Musk, Mungkin Perang Dunia ke-3 Sudah Terjadi
Ketika pengguna menunjukkan hal ini kepada Musk pada 7 Desember, Musk menjawab, "Itu tentu bukan alasan yang valid untuk suspensi." Keputusan Musk ini memicu diskusi baru tentang batas kebebasan berbicara dan tanggung jawab platform media sosial dalam mengatur konten dan akun penggunanya.