Cekricek.id - 5 L (Letih, Lemas, Lemah, Lesu dan Lunglai) sering dialami saat berpuasa, ternyata ada cara mengatasinya agar tidak 5 L)
Istilah 5 L (Letih, Lemas, Lemah, Lesu dan Lunglai) kini sudah tak asing lagi. Lima problem tersebut kerap dialami oleh mereka yang tidak mendapatkan konsumsi makanan. Misalnya saat berpuasa.
Kendati demikian, puasa tidak dapat dijadikan alasan seseorang untuk letih, lemas, lemah, lesu, dan lunglai.
Tubuh yang mengalami lemah, letih, lemas, lesu dan lunglai adalah salah satu tanda tubuh kekurangan zat besi.
Pada saat tidak puasa, hal ini cukup sering terjadi, apalagi saat puasa di mana waktu makan kita menjadi sangat terbatas. Jika Anda cukup sering merasa lemas saat puasa, maka waspadai kemungkinan jika Anda kekurangan vitamin dan zat besi.
Untuk mengetahui tubuh kita kekurangan vitamin dan dan zat besi, dapat kita ketahui dari penyebab yang dirasakan sehari-hari. Inilah beberapa penyebab seseorang mengalami kelelahan saat berpuasa.
Bibir Kering dan Pecah-pecah
Seringkali ditemui mereka yang sedang berpuasa biasanya bibirnya kering, bahkan ada yang sampai pecah-pecah. Hal ini ternyata merupakan tanda yang ingin disampaikan tubuh bahwa Anda sedang kekurangan vitamin C lho.
Ternyata tanda awal tubuh kekurangan vitamin C saat puasa adalah bibir kering yang kemudian diikuti dengan kulit pucat saat puasa.
Lebih jauh, kekurangan vitamin C dalam dosis besar selama puasa akan menyebabkan imunitas tubuh akan menurun sehingga tubuh akan rentan mengalami sakit misalnya, flu atau demam.
Sering Diare
Kalau biasanya diare disebabkan karena memakan makanan pedas. Rupanya diare tak hanya disebabkan karena makanan pedas. Diare saat puasa selalu diidentikkan dengan asupan makanan yang salah, namun hal ini juga tidak sepenuhnya benar lho.
Diare yang kerap terjadi saat puasa merupakan tanda yang dirasakan tubuh akibat kekurangan asupan zink.
Pakar kesehatan dan mikronutrien dari Jerman, Uwe Grober, menyebutkan bahwa zink berfungsi mengatur elektrolit tubuh, mengontrol nafsu makan hingga kekebalan tubuh.
Hal inilah yang menyebabkan kekurangan zink saat puasa dapat memengaruhi kesehatan tubuh dengan menimbulkan diare, gangguan elektrolit tubuh dan menurunkan imunitas tubuh, sehingga risiko diare semakin parah, justru makin besar karena imunitas tubuh yang rendah.
Kesemutan
Hal ini berkaitan dengan keseharian kita. Jika biasanya Anda jarang kesemutan lalu saat menjalankan puasa kesemutan justru kerap terjadi, utamanya di tangan dan kaki, maka besar kemungkinan Anda mengalami kekurangan vitamin B kompleks.
Kekurangan vitamin B kompleks, yaitu vitamin B6, B9, dan B12, paling mudah dideteksi dengan munculnya kesemutan.
Kulit Kering
Sama halnya dengan bibir yang kering hingga pecah-pecah, kulit yang kering saat puasa dianggap hal yang wajar karena tubuh sedang mengalami dehidrasi.
Sayangnya hal tersebut juga tidak sepenuhnya benar karena ternyata kulit yang kering selama puasa merupakan salah satu tanda tubuh kekurangan vitamin A lho. Pandangan mata kabur hingga sesak napas juga merupakan tanda tubuh kekurangan vitamin A.
Lantas, bagaimanakah solusinya agar tetap sehat dan berstamina saat berpuasa? Berikut ini langkah-langkah cara mengatasi segala penyakit yang datang saat berpuasa.
Perbanyak Makan Sayur
Selain sehat, sayur juga baik untuk baik untuk tubuh orang yang sedang berpuasa. Mengkonsumsi sayur saat berpuasa akan menambah stamina seseorang. Terlabih jika mengonsumsi sayuran berwarna merah oranye untuk memenuhi vitamin A dan C.
Pilih sayur dan buah berwarna merah oranye untuk Anda konsumsi paling tidak 3-4 porsi dalam sehari agar kebutuhan vitamin A dan C terpenuhi.
Anda bisa mengolah sayur wortel, tomat atau paprika merah untuk sayur makanan utama serta membuat jus atau salad dari buah jambu merah atau pepaya saat berbuka puasa atau ubi oranye untuk camilan.
Konsumsi ikan minimal daging merah atau hati untuk cukupi zink, vitamin B dan zat besi.
Konsumsi Makanan Ikan atau Olahan Laut
Jangan salah, ternyata makanan hasil olahan laut sangat baik untuk tubuh manusia.
Pastikan Anda mengonsumsi ikan atau olahan laut minimal 3 kali dalam seminggu serta daging merah atau hati, minimal 2-3 kali dalam seminggu.
Kombinasi tersebut mampu memenuhi kebutuhan zink, vitamin B dan zat besi dalam tubuh.
Varian Makanan Mengandung Protein
selain itu juga bisa memilih telur sebagai variasi lauk protein hewani saat puasa. Pastikan konsumsi kacang-kacangan sebagai sumber vitamin B dan zat besi
Jangan lupakan kacang-kacangan dalam bagian dari menu makanan Anda. Konsumsi kacang sebagai lauk dalam menu harian.
Anda juga bisa mengolah kacang menjadi camilan harian seperti kacang hijau atau mengonsumsi kacang kedelai atau kacang edamame secara langsung.
Olahraga
Ini bukan berarti berpuasa dapat dijadikan alasan untuk tidak berolahraga. Olahraga yang teratur akan menyeimbangkan kondisi tubuh hingga mendapatkan pola hidup yang sehat. Minimal olahraga dapat dilakukan satu kali dalam seminggu.
Itulah beberapa hal yang dapat dilakukan saat berpuasa. Berpuasa tidak menjadikan kita menjadi orang-orang yang 5 L (lemas, letih, lemah, lesu, lunglai). [*/win]