Ali Alatas

Ali Alatas adalah menteri Luar Negeri Indonesia yang menjabat pada tahun 1988 - 1999. Ali Alatas dilahirkan di Jakarta pada 4 November 1932 dan meninggal di Singapura pada 11 Desember 2008.

Ali Alatas. [Foto: Istimewa]

Siapa Ali Alatas?

Ali Alatas adalah menteri Luar Negeri Indonesia yang menjabat pada tahun 1988 - 1999. Ali Alatas dilahirkan di Jakarta pada 4 November 1932 dan meninggal di Singapura pada 11 Desember 2008.

Selama masa tugasnya, Ali Alatas pernah menjadi salah satu ketua dalam Konferensi Paris untuk menyelesaikan konflik Kamboja.

Setelah Suharto mundur, Ali Alatas tetap menduduki posisi Menteri Luar Negeri pada masa kepresidenan Habibie. Pada periode ini Ali Alatas terlibat aktif dalam negosiasi dalam penyelenggaraan Referendum Timor Timur.

Setelah pemerintahan Habibie berakhir, Ali Alatas ditunjuk sebagai Penasehat Menteri Luar Negeri pada masa pemerintahan Gus Dur dan Penasihat Presiden untuk urusan Luar negeri pada masa pemerintahan Megawati.

Pada masa pemerintahan SBY ia ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden.

Referensi: Kamus Sejarah Indonesia.

Baca Juga

Sumpah Terlarang dan Akhir Dinasti Kerajaan Koto Besar Takluk oleh Belanda
Sumpah Terlarang dan Akhir Dinasti Kerajaan Koto Besar Takluk oleh Belanda
Dari Tragedi Karbala ke Pantai Pariaman: Perjalanan Spiritual Tradisi Tabuik
Dari Tragedi Karbala ke Pantai Pariaman: Perjalanan Spiritual Tradisi Tabuik
Siak Lengih dan Masjid Keramat: Warisan Spiritual yang Mengubah Wajah Kerinci
Siak Lengih dan Masjid Keramat: Warisan Spiritual yang Mengubah Wajah Kerinci
Jejak Imperium Terlupakan: Kisah Kerajaan Melayu yang Menguasai Nusantara Selama 9 Abad
Jejak Imperium Terlupakan: Kisah Kerajaan Melayu yang Menguasai Nusantara Selama 9 Abad
Penelitian DNA Membuktikan Kekerabatan Suku Sakai dengan Minangkabau Pagaruyung
Penelitian DNA Membuktikan Kekerabatan Suku Sakai dengan Minangkabau Pagaruyung
Ketika Islam Menulis Ulang Sejarah Minangkabau: Jejak Spiritual dalam Tambo Kuno
Ketika Islam Menulis Ulang Sejarah Minangkabau: Jejak Spiritual dalam Tambo Kuno