Setelah mengalami 17 tahun penjara karena tuduhan pemerkosaan yang tidak benar, Andrew Malkinson meninggalkan Inggris untuk memulai hidup baru di Belanda. Kisah perjuangan, kesalahan hukum, dan harapan yang menginspirasi, baca selengkapnya di sini.
Cekricek.id - Setelah menjalani 17 tahun di penjara karena tuduhan pemerkosaan yang ternyata tidak pernah dilakukannya, Andrew Malkinson (57) memutuskan untuk meninggalkan Inggris selamanya dan merencanakan menjadi warga negara Belanda.
Pria yang lahir di Grimsby, North Lincs ini menaiki kereta Eurostar dari Stasiun St Pancras, London ke Amsterdam dengan penuh harapan.
Malkinson memiliki hubungan khusus dengan Belanda, sebuah negara yang ia identifikasi sebagai "rumah" sejati setelah pengalaman tragis yang ia alami di Inggris.
Selama 17 tahun, ia berjuang untuk membuktikan kebenarannya, sebuah perjalanan yang penuh dengan emosi dan penolakan untuk mengakui tindakan yang tidak pernah ia lakukan.
Kembali ke tahun 2003, saat bekerja di Belanda, Andrew kembali sementara ke Inggris dan terjebak dalam kasus yang menyakitkan. Pengadilan Banding kemudian mendengar bukti DNA yang sebenarnya menunjukkan pria lain sebagai pelaku pemerkosaan di Salford, Greater Manchester.
Dua petugas yang menjerat Andrew dipuji pada persidangan awal, sebuah pukulan telak bagi pria yang tahu bahwa dia adalah korban kesalahan. Andrew mengungkapkan, “Itu hampir membuatku gila. Saya rasa saya tidak akan pernah berhenti merasa marah. Hanya satu kehidupan yang kita miliki dan mereka telah menghancurkan kehidupanku.”
Kebebasan Andrew datang dengan bantuan dari pengacaranya, Emily Bolton, dari Banding amal, yang berhasil mengamankan pembebasannya. Moment perpisahan mereka penuh emosi, sambil melewati pemeriksaan paspor, Andrew bahkan dimintai selfie oleh sesama penumpang Eurostar.
Namun, perjuangan Malkinson belum berakhir. Aturan imigrasi pasca-Brexit hanya mengizinkannya tinggal di Belanda hingga 90 hari.
Dia juga berencana untuk mengunjungi saudara perempuannya di Australia. Menyusul penangkapan yang salah, dia menderita diabetes tipe 1 yang membatasi hidup dan merindukan melihat putranya tumbuh dewasa.
Kisah Andrew merupakan contoh menyakitkan dari kegagalan sistem hukum, tapi juga merupakan sumber inspirasi tentang kekuatan manusia, harapan, dan tekad untuk mencari keadilan.
Saat ia meninggalkan Inggris, ia membawa bersamanya impian dan harapan untuk membangun kembali hidup yang telah diambil dari dirinya, sebuah perjalanan yang diawali dengan langkah pertama menuju sisa hidupnya di Belanda.