Cekricek.id - Musik dapat memberi perubahan dalam semua aspek kehidupan kita. Dengan mendengarkan musik, akan menjadi lebih tenang dan rileks terutama ketika merasa sangat gugup akan suatu hal.
Selain membantu menenangkan diri, musik juga bisa dijadikan teman yang baik untuk membantu melewati masa-masa sulit yang membuat kita bersedih. Tak heran jika orang-orang yang galau karena putus cinta lebih suka mendengarkan musik sebagai pelariannya.
Namun, apakah kekuatan musik terletak di kepala kita? Belum tentu. Pengaruh musik pada otak kita dapat mengubah apa yang terjadi dalam tubuh kita.
Coba kita ingat-ingat lagi, sepanjang sepengetahuan selama kita hidup. Musik apa yang sering kita mainkan atau dengarkan? Apakah musik dengan tempo cepat atau lambat?
Melansir Health Digest, Senin (12/9/2022), sebuah studi tahun 2019 di i-Perception menemukan bahwa kecepatan tempo musik dapat memengaruhi perhatian dan tingkat kelelahan seseorang.
Musik dengan tempo lambat dapat meningkatkan fokus untuk sementara, tetapi tidak begitu bagus untuk melawan kelelahan. Sementara musik dengan tempo yang lebih cepat dapat memberi semangat pada seseorang, tetapi mungkin tidak terlalu bermanfaat untuk mengatur fokus kita.
Adapun musik bertempo sedang adalah jenis musik yang bekerja paling baik untuk mengurangi kelelahan dan menahan fokus kita selama perjalanan jauh.
Beberapa jenis musik dapat memengaruhi sistem kardiovaskular seseorang. Menurut sebuah studi tahun 2009 di Nordic Journal of Music Therapy, mendengarkan musik dapat merangsang meningkatkan detak jantung dan pernapasan peserta penelitian. Mereka juga mengeluarkan karbon dioksida lebih sedikit selama bernapas.
Selain itu, musik dapat membantu mengurangi rasa sakit. Dalam sebuah studi tahun 2018 di European Journal of Integrative Medicine, orang yang mendengarkan musik selama angiografi merasakan lebih sedikit rasa sakit daripada orang yang tidak mendengarkan musik. Kelompok pendengar musik juga memiliki tekanan darah sistolik yang lebih rendah.
Musik Dapat Memengaruhi Tubuh Kita Selama Berolahraga
Sebuah studi tahun 2009 di Perceptual and Motor Skills mengatakan bahwa musik dapat membuat kita merasa lebih menikmati saat latihan olahraga.
Dengan mendengarkan musik ketika berjalan hal itu bisa membuat perjalanan kita berlangsung lebih lama. Sebuah artikel tahun 1990 yang lebih tua di Journal of Music Therapy melaporkan bahwa peserta berjalan lebih jauh ketika musik diputar daripada ketika mereka tidak mendengarkan musik.
Tempo musik yang lebih cepat di gym dapat memengaruhi latihan beban, meskipun hanya dengan musik instrumental. Menurut studi tahun 2020 di Journal of Strength and Conditioning Research, pria usia kuliah bisa menghasilkan tenaga lebih dalam latihan ekstensi kaki saat mendengarkan musik instrumental dengan tempo cepat.
Menurut review tahun 2020 di Health Psychology Review, musik dapat mengurangi stres psikologis dan fisiologis. Musik memicu bagian emosional otak kita, yang dapat menjelaskan mengapa kita merasa senang ketika mendengarkan musik yang menurut kita menyenangkan.
Baca juga: Jangan Katakan Hal ini Pada Orang yang Kehilangan Sosok Dicintai karena Bunuh Diri
Terlebih lagi, musik juga dapat membantu mengalihkan kita dari pikiran dan perasaan stres kita, serta mengeluarkan kita dari lingkaran pikiran negatif kita .