Kisah inspiratif Apia Dewi Agustin, anak petani dari Gunung Lawu yang meraih beasiswa penuh S1 hingga S3 di Universitas Gadjah Mada. Tekad dan semangatnya mematahkan stigma tentang pendidikan bagi anak desa.
Cekricek.id - Dalam sepihak kehidupan di lereng Gunung Lawu, Magetan, Jawa Timur, tersemat kisah seorang gadis desa yang dengan gigihnya mematahkan anggapan miring tentang peluang pendidikan bagi anak-anak kampung. Apia Dewi Agustin, seorang putri petani, dengan tekad besarnya telah menorehkan prestasi membanggakan di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Tahun 2022 menjadi saksi bisu ketika Apia menyelesaikan studi S1 di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, jurusan akuntansi, dengan predikat cumlaude.
Kini, ia tengah menapaki jenjang pendidikan pascasarjana, dengan beasiswa PMDSU dari Kemendikbudristek, sebuah program yang dirancang untuk menghasilkan doktor muda berprestasi.
Namun, perjalanan Apia tak selalu mulus. Lahir dari keluarga sederhana, dengan ayah yang tak sempat menikmati pendidikan formal dan ibu yang hanya lulusan sekolah dasar, kehidupan Apia sempat terguncang ketika sang ayah meninggal. Namun, dengan dukungan ibu yang mengelola toko kelontong kecil, Apia tetap tegar mengejar mimpinya.
Ketekunan Apia dalam belajar telah terbukti sejak ia duduk di bangku sekolah dasar. Prestasi demi prestasi ia raih, dan saat berada di SMA, ia berhasil meraih beasiswa penuh berkat prestasinya yang gemilang.
Di UGM, Apia tak hanya fokus pada studi, ia juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan organisasi kemasyarakatan.
Kini, dengan bimbingan Prof. Mahfud Sholihin, Ph.D., Apia tengah meneliti tentang Sistem Informasi Akuntansi wakaf, sebuah proyek yang dibiayai oleh LPDP dan telah mendapatkan hak kekayaan intelektual dari Kemenkumham.
Kisah Apia adalah bukti nyata bahwa latar belakang keluarga tak menjadi penghalang untuk meraih pendidikan tinggi.
UGM, dengan komitmennya, terus mendorong agar pendidikan berkualitas dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu, difabel, dan daerah 3T.
Dalam kata-kata Apia sendiri, "Sekalipun dari pelosok desa, tetap jangan pernah takut untuk bermimpi besar. Kita berhak untuk bermimpi tinggi dan meraihnya."
Kisah seperti Apia adalah sumber inspirasi bagi kita semua. Sebuah pengingat bahwa dengan tekad dan kerja keras, tak ada yang mustahil dicapai.