Angkernya Perairan Laut Utara Bali
Mpu Siddhi Mantra, kembali ke Daha dan langsung disuruh sang anak untuk membayar utang-utangnya.
Setelah dibayar ternyata betul masih ada sisa, dan di sanalah Manik Angkeran tergoda imannya untuk berjudi lagi.
Bahkan sampai kembali punya utang yang begitu banyak. Pada saat ini sang mpu kehabisan akal, lalu anak ini tidak dihiraukan lagi. Kemudian pergilah sang anak tanpa tujuan, hingga akhirnya dia ingat bahwa sang ayah memperoleh emas dan intan dari kawah Gunung Agung.
Muncul niatnya untuk pergi ke tempat itu, sambil mencuri genta sang ayah dan dibawa ke kawah tersebut.
Sesampainya di sana, Manik Angkeran mengumandangkan uncaran bunyi genta tanpa disertai mantra. Walaupun begitu Sang Naga Basuki akhirnya, juga menemui Sang Manik Angkeran.
Begitu sang naga berbalik, terlihat lah diekornya banyak emas dan permata. Lalu ia mengambil keris dan memotong ekor sang naga itu.
Sang Naga Basuki kesakitan dan akhirnya marah. Maka kemudian dibakarlah Manik Angkeran dengan kesaktiannya hingga akhirnya habis menjadi abu.
Hal ini membuat Mpu Siddhi Mantra sedih, karena anaknya hilang tidak pulang semenjak kepergiannya.
"Oleh karena saktinya maka mpu memperkirakan anaknya datang ke kawah Gunung Agung," sebutnya.
Ternyata benar saja, lalu sang mpu menanyakan pada Naga Basuki tentang keberadaan anaknya. Beliau diberitahu bahwa sang anak telah dibakar jadi abu.
"Dengan rasa terharu dan sedih, mpu memohon pada Sang Naga Basuki agar anaknya dihidupkan kembali," ucapnya.
Tetapi sang naga juga memohon agar sang mpu mengembalikan ekornya untuk bisa tersambung lagi. Dengan kesaktiannya masing-masing, akhirnya ekor sang naga bisa tersambung dan sang anak telah hidup kembali.
Mpu Siddhi Mantra beryoga semadi dan yang dipuja adalah Bhatara Siwa dan Sang Hyang Baruna Geni. Lalu beliau mendapat anugerah, dan disuruhlah Mpu Siddhi Mantra menorehkan tongkat saktinya sebanyak tiga kali.
Hingga terbelahlah Pulau Jawa dan pulau Bali sehingga memunculkan Selat Bali. Seperti saat ini. Demikian kisahnya yang diceritakan oleh Jero.
Pensiunan kepala sekolah ini, mengatakan secara rasa dan keyakinan di sinilah letak kemistisannya dan keangkerannya. Tentang eksistensi Selat Bali yang juga dapat dikatakan penuh dengan hal-hal mistis dan keramat.
"Hal ini perlu diyakini, oleh karena tempat ini benar- benar angker sehingga secara niskala perlu mohon izin," katanya.
Sehingga jika ingin lewat atau melakukan kegiatan, pada areal itu atau wilayah Bali lainnya. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Mengapa Mpu Siddhi Mantra Mantra mendapatkan anugerah untuk menorehkan tongkat saktinya? Ini tujuannya untuk menjaga tatanan teritorial pulau Bali tetap asri dan lestari," jelasnya lagi.
Hal yang tidak kalah pentingnya, agar anak Mpu Siddhi Mantra tidak dapat bebas pulang pergi ke Jawa. Sebab sedang dididik dan digembleng untuk mengubah perilaku suka berjudi.
Baca juga: Tulis Status Soal KRI Nanggala "Mati Coook...Ngapain Ditangisi," Polisi Ini Diciduk
Hingga akhirnya sang anak didiksa menjadi Dang Hyang Manik Angkeran.
Itulah beberapa cerita mistis periran laut Bali yang dipercayai masyarakat sekitar.
Kendati demikian, itu hanyalah cerita yang sudah lama diyakini masyarakat Bali. Sementara, hingga kini belum diketahui penyebab KRI Nanggala 402 terbelah menjadi tiga bagian. [*/win]