Pekanbaru, Cekricek.id - Aktor Chicco Jerikho mendatangi Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Riau pada Senin, 25 Maret 2024, untuk meminta penyelidikan tuntas atas kasus kematian Gajah Rahman di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Kedatangannya tersebut turut didukung oleh lebih dari 10.000 masyarakat yang menandatangani petisi.
Insiden Gajah Rahman, satwa dilindungi spesies gajah sumatera, terjadi pada 10 Januari 2024 lalu. Gajah jantan tersebut ditemukan tewas dengan gading sebelah kiri hilang di area konservasi TNTN.
Chicco, pemeran utama pria terbaik Festival Film Indonesia 2014, menyampaikan keinginannya agar kasus ini dapat diselesaikan secara tuntas.
"Kami ingin beraudiensi, ingin mengetahui perkembangan kasusnya seperti apa. Tadi kami sudah menghadap langsung dengan Kasubdit IV (Kompol Nasrudin), mereka sekarang dalam tahap penyidikan investigasi. Semakin kesini sudah semakin tergambar sudah semakin terarah," ungkap Chicco kepada awak media di Mapolda Riau.
Chicco mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung upaya Polda Riau dalam mengungkap kasus ini. Ia berharap insiden serupa tidak terjadi lagi pada satwa dilindungi lainnya di Indonesia, terutama di wilayah konservasi yang seharusnya aman bagi mereka.
"Gajah Rahman mati di tempat yang seharusnya dia aman. Yakni di wilayah konservasi. Kami ingin agar ini tidak terjadi kepada gajah-gajah lainnya. Kalau kita lihat ya, kasus kematian gajah semakin kesini semakin banyak," jelas Chicco.
Sementara itu, Kasubdit IV Tipidter Ditreskrimsus Kompol Nasruddin menyampaikan bahwa pihaknya telah memeriksa 12 orang saksi, baik dari internal maupun eksternal Balai Konservasi TNTN di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan dokter hewan yang menangani kematian Gajah Rahman.
"Perkembangan penyelidikan kita lakukan pemeriksaan eksternal, kami juga lakukan pemeriksaan internal, yakni pawang gajah tersebut," ujar Nasruddin.
Informasi yang diperoleh menunjukkan bahwa sebulan sebelum kematian Gajah Rahman, terjadi aksi perambahan hutan di area tersebut. Pelaku perambahan membuat hambatan dengan menumbangkan pohon, mengganggu akses Polisi Kehutanan (Polhut) menuju lokasi.
"Gajah Rahman berperan membersihkan lahan yang sengaja ditumbangkan perambah hutan. Ini menjadi satu kemungkinan juga bisa jadi pelaku eksternal," jelasnya.
Baca juga: Polisi Buru Pembunuh Gajah Latih di TNTN
Pihak kepolisian juga memanfaatkan teknologi siber dalam penyelidikan ini. Nasruddin meminta dukungan masyarakat agar pelaku penyebab kematian Gajah Rahman dapat segera ditangkap.