Cekricek.id - Dalam suasana yang semakin memanas di Gaza, China mengambil langkah proaktif dengan menyatakan kesiapannya untuk melakukan "apa pun yang bermanfaat" guna mendorong dialog, mengamankan gencatan senjata, dan mengembalikan kedamaian.
Hal ini diungkapkan oleh utusan khusus China untuk Timur Tengah, Zhai Jun, yang saat ini sedang melakukan tur di kawasan tersebut.
Zhai menggambarkan situasi di Gaza sebagai "sangat serius" dan mengungkapkan kekhawatirannya terhadap potensi konflik darat berskala besar dan penyebaran konflik bersenjata ke negara-negara tetangga.
Zhai Jun, diplomat berpengalaman, telah mengambil bagian dalam KTT perdamaian Kairo yang diadakan pada hari Minggu, di mana Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan "tindakan untuk mengakhiri mimpi buruk mengerikan ini" setelah dua minggu perang antara Israel dan kelompok bersenjata Hamas.
Konflik terbaru ini meletus pada 7 Oktober setelah Hamas melancarkan serangan mendadak di Israel selatan, menewaskan setidaknya 1.400 orang dan menawan lebih dari 200 orang.
Sebagai tanggapan, Israel melancarkan serangan balasan dengan mengumumkan perang terhadap Jalur Gaza yang terkepung dan menggempur wilayah tersebut tanpa henti. Hingga saat ini, setidaknya 4.651 warga Palestina telah meninggal.
Di pertemuan Kairo, Zhai menyerukan "gencatan senjata segera dan penghentian pertempuran secepat mungkin".
Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan menyatakan bahwa "China percaya bahwa kekerasan bukanlah cara untuk menyelesaikan masalah dan merespons kekerasan dengan kekerasan hanya akan mengarah pada lingkaran setan balas dendam".
Beijing telah menjalin hubungan baik dengan Israel, namun juga telah mendukung perjuangan Palestina selama beberapa dekade.
Dalam upayanya untuk mengamankan jalur bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut dan bekerja menuju gencatan senjata, Zhai telah melakukan panggilan telepon dengan menteri luar negeri dari berbagai negara termasuk Palestina dan Israel, serta dengan perwakilan dari PBB dan Uni Eropa.
China telah menyediakan dan akan terus menyediakan bantuan darurat kepada warga Palestina melalui PBB dan saluran bilateral untuk membantu meringankan krisis kemanusiaan, seperti yang dikutip dari pernyataan Zhai oleh media pemerintah.
Pada akhir pekan, lintasan Rafah antara Gaza dan Mesir dibuka untuk memungkinkan masuknya truk bantuan ke Gaza.
Sebanyak 17 truk yang membawa bantuan medis, makanan, dan air berhasil memasuki wilayah tersebut pada hari Minggu. Gaza, yang menjadi rumah bagi sekitar 2,3 juta orang, kini berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.