Cuaca Panas Ekstrem Melanda, Ini Tata Cara Salat Istisqa untuk Meminta Hujan

Cekricek.id, Portal Islam – Salat istisqa adalah salat yang dilakukan untuk memohon kepada Allah SWT untuk berkenan mendatangkan hujan di wilayah tersebut. Biasanya salat ini dilakukan karena umat muslim merasa sangat membutuhkan, misalnya ketika terjadi kemarau panjang yang mengakibatkan banyak dampak.

Tata cara salat istisqa. [Foto: Canva]

Cekricek.id, Portal Islam Salat istisqa adalah salat yang dilakukan untuk memohon kepada Allah SWT untuk berkenan mendatangkan hujan di wilayah tersebut. Biasanya salat ini dilakukan karena umat muslim merasa sangat membutuhkan, misalnya ketika terjadi kemarau panjang yang mengakibatkan banyak dampak.

Seperti cuaca panas ekstrem yang melanda wilayah Indonesia saat ini. Berbagai sector mulai terdampak karena suhu udara yang terasa seperti membakar.

Para petani dan pemilik kebun juga dibuat kewalahan dengan teriknya matahari yang terasa begitu membakar. Tak heran jika dijumpai tanaman yang layu di siang hari karena saking panasnya.

Adapun tata cara pelaksanaan salat istisqa ini melansir dari NU Online, Rabu (26/4/2023), Syekh Abdullah Bafadhal Al-Hadhrami menyebut caranya serupa dengan dua rakaat shalat Id. Adapun perbedaannya terletak pada penempatan khutbah, arah khatib pada khutbah kedua serta pembacaan takbir.

“Mereka shalat istisqa sebanyak dua rakaat seperti shalat Id berikut takbirnya. Seseorang yang menjadi khatib kemudian menyampaikan khutbah dua atau sekali. Khutbah setelah shalat lebih utama. Khatib beristighfar dalam khutbah sebagai pengganti takbir pada khutbah Id. Khatib berdoa dengan jahar (lantang), lalu menghadap kiblat setelah lewat sepertiga pada khutbah kedua. Khatib dan jamaah memutar pakaian (selendang atau sorban) ketika itu. Pada saat itu, khatib meningkatkan kesungguhan berdoa sirr (rahasia) dan jahar (lantang), setelah itu ia kembali menghadap ke arah jamaah,” (Lihat Syekh Abdullah Bafadhal Al-Hadhrami, Al-Muqaddimah Al-Hadhramiyyah pada Hamisy Busyral Karim, Beirut, Darul Fikr, 1433-1434 H/2012 M, juz II, halaman 365-366).

Tata Cara Salat Istisqa

Dari sumber yang sama, seperti pelaksanaan salat Id, untuk melakukan salat istisqa orang-orang juga dianjurkan untuk melantunkan takbir sembari mengangkat kedua tangan pada rakaat pertama dna kedua. Untuk rakaat pertama, takbir dilakukan sebanyak tujuh kali sedangkan pada rakaat kedua adalah lima kali takbir.

Secara menyeluruh, berikut ini adalah tata cara pelaksanaan salat Istisqa yang bisa dilakukan untuk memohon didatangkannya hujan kepada Allah SWT:

1. Salat dua rakaat.

2. Rakaat pertama dengan melakukan takbir tujuh kali, lalu dilanjutkan membaca surat Al-Fatihah.

3. Rakaat kedua melakukan takbir lima kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.

4. Khutbah bisa dilakukan dua kali atau sekali pada sebelum dan atau setelah salat, namun lebih utama dilakukan setelah melakukan salat.

5. Sebelum masuk sesi khutbah pertama, khatib membaca istighfar terlebih dahulu sebanyak sembilan kali.

6. Sebelum masuk khutbah kedua khatib juga membaca istighfar yaitu sebanyak tujuh kali.

7. Perbanyak doa dalam khutbah kedua. Wallahu a‘lam.

Baca juga: Lama Menganggur? Coba Lakukan Salat Dhuha, Salat Istimewa Pembuka Pintu Rezeki

Itulah tata cara salat istisqa yang dilakukan untuk memohon diturunkannya hujan kepada Allah SWT dalam kondisi sangat membutuhkan.

Baca Juga

Bayar Zakat Fitrah Online, Sahkah? Ini Penjelasannya!
Bayar Zakat Fitrah Online, Sahkah? Ini Penjelasannya!
Penelitian Mengungkap Manfaat Kombucha Seperti Efek Puasa
Penelitian Mengungkap Manfaat Kombucha Seperti Efek Puasa
Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia Berhasil Dilakukan, Harapan dan Kontroversi
Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia Berhasil Dilakukan, Harapan dan Kontroversi
Peneliti Mengungkap Penyebab Kematian Saat Bercinta
Peneliti Mengungkap Penyebab Kematian Saat Bercinta
Penelitian Mengungkap Hidup dalam Kemiskinan Percepat Penuaan Otak
Penelitian Mengungkap Hidup dalam Kemiskinan Percepat Penuaan Otak
Masyarakat Kota Perlahan-lahan Kehilangan Kemampuan Mencerna Serat Nabati
Masyarakat Kota Perlahan-lahan Kehilangan Kemampuan Mencerna Serat Nabati