Dari 'Bocah Terkuat di Dunia' ke Ilmuwan Kuantum: Transformasi Richard Sandrak

Dari 'Bocah Terkuat di Dunia' ke Ilmuwan Kuantum: Transformasi Richard Sandrak

Dari 'Bocah Terkuat di Dunia' ke Ilmuwan Kuantum: Transformasi Richard Sandrak. [Ist]

Richard Sandrak, yang dikenal sebagai 'Bocah Terkuat di Dunia', meninggalkan dunia binaraga dan beralih ke bidang yang sangat berbeda. Kini, dia bermimpi menjadi insinyur untuk NASA.

Cekricek.id, Internasional - Richard Sandrak, yang pernah mendapatkan julukan "Little Hercules" atau "Bocah Terkuat di Dunia", telah mengalami transformasi yang luar biasa. Dikenal karena fisik berototnya sejak usia delapan tahun di awal tahun 2000-an, Sandrak kini telah meninggalkan binaraga dan mengejar karir yang sangat berbeda.

Sandrak, yang kini berusia 30 tahun, dulu memiliki rezim pelatihan yang ketat dan mampu mengangkat hingga tiga kali berat badannya sendiri sebelum ia mencapai usia remaja. Namun, ketenarannya menimbulkan kontroversi ketika diklaim bahwa dia memiliki persentase lemak tubuh hanya satu, tingkat yang berbahaya bagi orang dewasa dan anak-anak.

Kehidupan pribadi Sandrak juga penuh dengan tragedi. Ayahnya, Pavel, dihukum penjara karena kekerasan dalam rumah tangga setelah memukuli istrinya ketika Sandrak berusia 11 tahun. Kini, Sandrak memutuskan hubungan dengan ayahnya dan meninggalkan angkat besi untuk mengejar karir yang berbeda.

Sejak 2015, Sandrak telah bekerja sebagai stuntman di pertunjukan Universal Studios Hollywood Waterworld. Namun, ambisinya tidak berhenti di sana. Dia memiliki impian untuk terjun ke dunia sains dalam jangka panjang.

"Saya tidak mengangkat beban lagi," ungkap Sandrak dalam wawancara dengan Edisi Dalam pada tahun 2015. "Orang-orang mencoba untuk membuatnya tampak seperti orang aneh - ada banyak anak yang memiliki fisik serupa."

Meski bangga dengan pencapaiannya di masa muda, Sandrak memilih untuk meninggalkan binaraga. Dia lebih memilih skateboard untuk menjaga kesehatan dan kebugarannya. "Jika ada yang membosankan. Saya sangat bangga dengan masa lalu saya," tambahnya.

Sandrak tidak melihat masa depan untuk dirinya sendiri dalam binaraga. Sebaliknya, dia bermimpi bekerja di industri yang sangat berbeda. "Ilmuwan kuantum, lebih khusus lagi, [sebagai] seorang insinyur untuk NASA," kata Sandrak tentang tujuan hidupnya.

Dia percaya bahwa tujuannya bisa menjadi kenyataan suatu hari nanti. "Tentu saja, tidak ada alasan itu tidak mungkin," pungkasnya.

Temukan berita Internasional terbaru hari ini dan terkini seputar peristiwa, politik, hukum, kriminal, budaya, sejarah, hiburan, dan gaya hidup hanya di Cekricek.id.

Baca Juga

Presiden Donald Trump memberikan pernyataan di Gedung Putih terkait gencatan senjata Iran-Israel
Trump Umumkan Kesepakatan Gencatan Senjata Iran-Israel
Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran
Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong memberikan pernyataan pers terkait dukungan Australia terhadap serangan AS ke Iran
Australia Dukung AS Serang Iran: Iran Tidak Boleh Punya Senjata Nuklir
Donald Trump dan Benjamin Netanyahu berjabat tangan di Gedung Putih dengan bendera Amerika Serikat dan Israel di latar belakang
Netanyahu Berhasil Manfaatkan Trump untuk Menyerang Fasilitas Nuklir Iran
Iran Luncurkan Rudal Balistik Khorramshahr-4 ke Israel Usai Serangan AS
Iran Luncurkan Rudal Balistik Khorramshahr-4 ke Israel Usai Serangan AS
Peta Selat Hormuz dan lokasi pangkalan militer Amerika Serikat di Bahrain yang menjadi target seruan serangan balasan Iran
Khamenei Diminta Balas Serangan AS dan Blokade Selat Hormuz