Cekricek.id, Asuransi - Apakah kamu pernah memikirkan dari mana laba perusahaan asuransi. Mengingat perusahaan tersebut memberikan jaminan untuk memberikan bayaran tinggi atas pembayaran risiko jika terjadi hal-hal tidak diinginkan. Tapi bagaimana dengan laba dari perusahaan tersebut, akan dijelaskan secara mengutip dalam tayangan di channel YouTube Upperline.id pada Minggu (9/4/2023).
Mungkin laba perusahaan asuransi sering dipertanyakan oleh sejumlah kalangan. Berkaitan dengan dari mana perusahaan tersebut bisa mendapatkan keuntungan. Walau dari gambaran mungkin mereka bisa saja mengeluarkan dana dalam jumlah fantastis.
Terutama untuk klaim asuransi yang akan dicairkan, padahal dari segi nasabah untuk sebuah perusahaan asuransi masih belum diketahui. Secara harfiah asuransi disebut sebagai perlindungan. Dengan artian membebankan kerugian yang kita miliki kepada pihak asuransi jika terjadi sebuah musibah.
Tapi mungkin terkadang juga muncul pertanyaan atas mengapa perusahaan asuransi tersebut mau saja menerima beban yang ditangguhkan. Atau dialihkan kepadanya padahal sadar atau tidak.
Perusahaan asuransi sendiri menerapkan simbiosis mutualisme. Karena nasabah sendiri membayarkan premi dalam jumlah tertentu semuanya disesuaikan atas kontrak yang disepakati bersama.
Lalu Bagaimana Laba Perusahannya?
Selanjutnya dana tersebut akan dipakai oleh pihak asuransi untuk pembayaran klaim atas nasabah lain. Lalu bagaimana dengan laba perusahaan asuransi itu sendiri karena jika hanya bergantung dari segi premi.
Belum tentu bisa membayarkan klaim yang akan dicairkan. Terutama jika nilai klaimnya sendiri jauh lebih besar tidak memungkinkan jika perusahaan tersebut bisa merugi dan bangkrut.
Maka untuk itu, langkah bisnis yang paling lazim digunakan oleh sejumlah perusahaan asuransi adalah dengan melakukan investasi. Dengan menginvestasikan di obligasi saham atau bahkan reksadana.
Baca Juga: Perlukah Mobil di Asuransi? Temukan Jawabannya
Misalnya saja perusahaan asuransi tersebut harus membayarkan biaya klaim berkisar 20%, yang jauh lebih besar dari premi. Namun ternyata dari segi investasi yang sebelumnya telah dilakukan bisa menghasilkan keuntungan berkisar kurang lebih 30%.
Sehingga masih ada nilai keuntungan berkisar 10% yang akan didapatkan oleh perusahaan tersebut sebagai laba asuransinya. Tapi jika tidak teliti dan jeli untuk melihat sejumlah peluang dalam hal asuransi dan investasi yang dilakukan.
Tidak menutup kemungkinan bahwasanya perusahaan justru akan lebih rugi. Maka dari itu memang perlu kehati-hatian bagi perusahaan asuransi terputusnya untuk menjalankan perputaran keuangan.