Elon Musk kini ciptakan monyet yang bisa bermain game secara telepatis dengan bantuan otaknya.
Cekricek.id - Siapa yang tidak mengenal nama Elon Musk sebagai seorang pengusaha dengan label gila. Karena banyak yang beranggapan jika ataupun percobaan ataupun temuan dari ilmuwan tersebut dianggap tidak biasa dan bahkan di luar logika manusia.
Seperti pada baru-baru ini pengusaha eksentrik tersebut membuat sebuah chip neuralink pada perusahaan neuroteknologi miliknya. Kali ini dirinya justru menggunakan seekor monyet dalam hal eksperimen.
Dimana chip tersebut sengaja dipasang pada tubuh si monyet. Dengan adanya bantuan chip tersebut temuannya ini dikatakan sang monyet mampu memainkan sebuah game dengan tingkatan sulit di komputer secara telepatis.
Hal ini sebelumnya juga sempat diunggah pada sebuah video di tayangan YouTube pada Kamis 8 April lalu. Dikatakan jika sang monyet terlihat bermain game di komputer melalui otaknya. Hebatnya lagi hal tersebut jika tanpa adanya bantuan dari berbagai anggota tubuh lainnya.
Layaknya seperti telepati otak sang monyet dapat mengendalikan hal tersebut secara nirkabel.
Baca juga: Monyet Agresif dan Haus Kawin Jajah Kota di Thailand
"Monyet ini benar-benar bermain video game secara telepatis menggunakan sebuah chip otak," tulis Musk di Twitter.
Karena sebenarnya dalam otak sama monyet satu telah dipasang adanya dua perangkat Neuralink. Perangkat tersebut telah dipasangkan pada tubuh mungil tersebut sekitar 6 minggu lalu.
Sebelumnya semuanya tempat memainkan game serupa menggunakan joystick untuk menggerakkan kursor yang ada dalam komputer. Ketika berhasil memainkan game dirinya cukup diberi hadiah sebuah jus pisang.
Dalam organ tubuh milik sang monyet ini juga terdapat sebanyak 2000 kabel kecil yang saling tersambung satu sama lain dengan korteks motorik otak. Hal ini jugalah yang nantinya membantu untuk merekam berbagai aktivitas neuron sang monyet dalam bermain game.
Percobaan serupa juga sempat dilakukan pada bulan Agustus tahun 2020 lalu pada 3 ekor babi. Namun hasil yang didapat masih belum dalam kategori sempurna seperti pada temuan baru unu. Maka dari itu mereka berupaya lagi untuk mengetes hal tersebut pada hewan lain. Karena untuk jangka panjang mereka sangat berharap jika hal ini juga bisa berguna bagi manusia. [*/Nlm]