Cekricek.id, Milan - Sejak 2018, saham mayoritas AC Milan dikuasai oleh kelompok pengusaha Amerika Serikat di bawah naungan Elliot Management. Elliot memiliki AC Milan tidak sesuai dugaan.
Ceritanya dimulai sejak politikus Italia, Silvio Berlusconi yang menjual saham mayoritas I Rossoneri pada 2017 lalu kepada pengusaha asal Cina, Yong Hong Li, seharga Rp 12 triliun atau sekitar 740 juta euro.
Setahun kemudian, ternyata uang yang dipakai Li membeli Milan adalah hasil utang. Karena tak mampu melunasi dana pinjamannya itu, Li terpaksa menyerahkan seluruh kepemilikan AC Milan kepada Elliot.
Setelah empat tahun dikuasai Elliot Management, tersiar kabar bahwa pemilik 7 trofi Liga Champions itu akan dilego. Mengingat industri sepak bola bukanlah basik asli dari kelompok pengusaha Elliot ini.
Calon pembeli Milan adalah pengusaha asal Bahrain, Mohammed Al Ardhi. Pengusaha yang memimpin Investcorp yang bergerak dalam bisnis ekuitas swasta, real estate, infrastruktur, manajemen kredit dan permodalan strategis.
Investcorp didirikan di Bahrain pada tahun 1982. Perusahaan ini memiliki kantor di Amerika Serikat, Inggris, Italia, Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, India, Cina, dan Singapura.
Dikutip dari L'Equipe, Selasa (19/4), aset Investcorp saat ini bernilai 42 dolar AS atau setara dengan Rp 602 triliun.
Mohammed Al Ardhi pun sesumbar akan menjadi pemilik masa depan Milan. Ia menuliskan pesan melalui akun twitternya akhir pekan lalu usai Milan kembali ke puncak klasemen Serie A usai mengalahkan Genoa 2-0 di San Siro.
"Selamat untuk kemenangan AC Milan dan kembali ke puncak Serie A. Selamat paskah untuk Milan. Saya adalah Milanisti dan sedang mengamati kesempatan ini," tulis Al Ardhi.
Baca juga: Marco Asensio Siap Bergabung dengan Brahim dan Theo di AC Milan
Tak lama usai cuitan Al Ardhi, pihak Elliot pun bereaksi.
"Tanda tangan dulu, baru bicara," kata perwakilan dari Elliot, dikutip dari Football Italia.
