Cekricek.id - Salah satu hewan yang lucu yang ada di muka bumi ini adalah pinguin. Bentuknya imut dan menggemaskan. Salah satu jenis pinguin yang ada di dunia adalah pinguin kaisar. Penguin Kaisar merupakan jenis spesies penguin terbesar di muka bumi.
Namun sayangnya, spesies burung yang hidup di Benua Antartika itu kini justru masuk ke dalam kategori spesies yang terancam punah. Apa penyebabnya?
Analisis tim peneliti dari U.S. Fish and Wildlife Service (USFWS), menyebutkan jumlah penguin kaisar kian berkurang setiap tahun karena semakin berkurangnya lautan es di Antartika.
Es di Antartika terus-menerus mencair seiring semakin meningkatnya suhu bumi. Studi USFWS menyebutkan bila kondisi ini terus dibiarkan, 70 persen penguin kaisar akan punah pada tahun 2050. Dan paling buruk pada tahun 2100, penguin tersebut akan 98 persen punah dari muka bumi.
"Temuan mengerikan ini mendorong U.S. Fish and Wildlife Service (USFWS) untuk mengusulkan perlindungan penguin kaisar di bawah Endangered Species Act (ESA)," kata Direktur USFWS, Martha Williams, dikutip dari Live Science, Kamis (27/10/2022).
Daftar ini mencerminkan pentingnya ESA dan upaya untuk melestarikan spesies sebelum penurunan populasi tidak dapat diubah.
Pinguin dan Perubahan Iklim
Menurut Martha, perubahan iklim memiliki dampak besar pada spesies di seluruh dunia. Cara mengatasi itu adalah prioritas agar lebih banyak beralih kepada penggunaan energi ramah lingkungan.
Martha menyebutkan daftar penguin kaisar berfungsi sebagai alarm kepada seluruh umat manusia supaya mengurangi produksi karbon. Tapi alarm tersebut seakan tidak diabaikan.
Saat ini ada sekitar 61 koloni perkembangbiakan penguin kaisar yang hidup di sepanjang garis pantai Antartika, yang mencakup sekitar 270.000 hingga 280.000 pasangan perkembangbiakan.
Populasi ini saat ini tampak stabil. Tetapi karena hilangnya es laut jumlah burung yang tidak dapat terbang diperkirakan akan menurun dalam porsi yang signifikan dari jangkauannya.
Penelitian dari USFWS menunjukkan bahwa jika manusia berhasil mengurangi emisi karbon secara dramatis populasi penguin kaisar global dapat berkurang sekitar 26 persenpada tahun 2050.
Namun dalam skenario emisi karbon tinggi, populasi dapat turun lebih dari 50 persen dalam kerangka waktu yang sama. Kerugian ini tidak akan tersebar merata di seluruh populasi A. forsteri global.
"Laut Ross dan Weddell adalah benteng bagi spesies ini, dan populasi di daerah ini kemungkinan besar akan tetap stabil," kata USFWS.
Namun Martha menilai koloni penguin kaisar di Samudra Hindia, Samudra Pasifik Barat, dan Laut Bellingshausen dan Laut Amundsen diproyeksikan menurun lebih dari 90 persen karena mencairnya es laut.
Pihaknya mendesak pengeluaran perlindungan untuk penguin kaisar di bawah ESA supaya dapat membantu meningkatkan spesies terhadap penurunan populasi.
Secara khusus, menetapkan otoritas terhadap kawasan Antartika harus segera menetapkan spesies penguin kaisar ke dalam kategori terancam.
Baca Juga: Apa Beda Kutub Utara dengan Selatan? Ternyata Banyak yang Salah Mengira
Lalu mempromosikan kerjasama internasional dalam strategi konservasi, meningkatkan pendanaan untuk program konservasi, memacu penelitian dan menyediakan alat konkret untuk pengurangan ancaman.