Fakta di Balik Tidur dengan Kipas Angin Disebut Picu Asam Urat: Mitos atau Nyata?

Inggris saat ini sedang memasuki musim panas. Biaya listrik yang mahal menjadi kendala untuk menghidupkan kipas angin sepanjang malam.

Inggris saat ini sedang memasuki musim panas. Biaya listrik yang mahal menjadi kendala untuk menghidupkan kipas angin sepanjang malam. [Foto: The Mirror]

Jakarta, Cekricek.id - Viral di media sosial TikTok, sebuah video menampilkan kisah seorang remaja berusia 17 tahun yang kerap mengeluh nyeri di kaki setiap bangun tidur. Dalam narasi yang menyertainya, disebutkan bahwa remaja tersebut didiagnosis menderita penyakit asam urat akibat kebiasaan tidur dengan kipas angin yang diarahkan langsung ke tubuh sepanjang malam.

Video ini dengan cepat menarik perhatian publik karena menimbulkan kekhawatiran, terutama di kalangan pengguna kipas angin saat tidur. Narasi dalam video menjelaskan bahwa paparan udara dingin dari kipas angin dapat mengganggu sirkulasi darah dan metabolisme, sehingga menyebabkan penumpukan kristal asam urat (uric acid).

Namun, benarkah tidur dengan kipas angin sebabkan asam urat?

Spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH menegaskan bahwa tidak ada kaitan antara kebiasaan tersebut dengan penyakit asam urat. Ia menyebut anggapan itu hanya mitos yang tidak berdasar medis.

“Tidur dengan memakai kipas angin langsung ke badan itu tidak menyebabkan peningkatan asam urat ataupun penyakit yang lain,” tegas dr Aru saat dihubungi, Selasa (4/11/2025).

Menurut dr Aru, asam urat disebabkan oleh dua faktor utama: faktor genetik (herediter) dan pola hidup yang tidak sehat, terutama pola makan yang tidak terkontrol. Ia menambahkan bahwa usia muda pun tak menutup kemungkinan terkena asam urat jika faktor risiko tersebut terpenuhi.

“Karena pada prinsipnya asam urat itu adalah suatu penyakit metabolik yang diakibatkan oleh biasanya karena genetik atau gangguan pola makan di mana tubuh tidak bisa mengeluarkan asam urat akibat pemecahan purin, jadi bukan karena kipas angin,” jelasnya.

Lebih lanjut, dr Aru mengingatkan bahwa konsumsi makanan tinggi purin seperti junk food, ditambah kurangnya asupan serat dan aktivitas fisik, dapat mempercepat munculnya gangguan metabolik tersebut.

“Kalau banyak makan junk food, tinggi purin, kurang serat, kurang gerak, ditambah lagi dengan genetik, akibatnya di usia 17 tahun sudah terganggu atau sudah terkena asam urat,” tutupnya.

Baca Juga: 10 Tips Agar Cepat Tidur dan Nyenyak

Dengan demikian, tidur dengan kipas angin tidak terbukti menyebabkan asam urat. Masyarakat diimbau untuk tidak mudah mempercayai informasi viral tanpa dasar ilmiah dan selalu memeriksa faktanya kepada tenaga medis yang kompeten. (*)

Tag:

Baca Juga

Wagub Resmikan Peluncuran Silat Tradisi Minangkabau di Agam
Wagub Resmikan Peluncuran Silat Tradisi Minangkabau di Agam
Delapan Keluarga Terdampak Kebakaran di Bukittinggi Terima Bantuan Pemko dan Baznas
Delapan Keluarga Terdampak Kebakaran di Bukittinggi Terima Bantuan Pemko dan Baznas
Bukittinggi Siap Sukseskan MTQ Sumbar 2025
Bukittinggi Siap Sukseskan MTQ Sumbar 2025
Solok Raya Cup 2025 Berakhir, MMP FC Singkarak Raih Juara
Solok Raya Cup 2025 Berakhir, MMP FC Singkarak Raih Juara
Berita Riau Hari Ini: Pemprov Riau Adakan Pasar Tani untuk Tekan Harga Cabai Tinggi
Studi Temukan Hubungan Konsumsi Cabai Berlebih dengan Risiko Kanker Pencernaan
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Barat, Buchari Bachter, didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Tanah Datar, Suhermen berkunjung ke Sentra IKM Nagari Lawang Mandahiling, Kecamatan Salimpaung, Rabu (29/10/2025). (Foto: Kominfo Tanah datar)
Kadin Sumbar Dukung Sentra IKM Lawang Mandahiling Jadi Bagian Program Makan Bergizi Gratis