Cekricek.id, Berita Viral – Rencana pembukaan klub di Kuala Lumpur, Malaysia pada akhir bulan ini telah resmi dibatalkan. Acara malam tersebut diketahui akan menampilkan pelayan pria dari Thailand dengan mengenakan pakaian wanita
Dalam keterangan yang dilansir pada laman CNA, Rabu (22/3), Kapolsek Wangsa Maju, Ashari Abu Samah, mengatakan pihak penyelenggara telah menyetujui pembatalan acara "Thai Hot Guy" tersebut setelah ada peringatan dari pihak berwenang.
Ashari mengatakan bahwa polisi mengetahui kejadian tersebut melalui video di media sosial.
“Polisi mengeluarkan peringatan keras kepada penyelenggara untuk tidak melanjutkan acara dan membatalkannya.
“Baik penyelenggara dan manajemen sepakat untuk membatalkannya, dan tidak akan diadakan acara atau program seperti yang disebarkan secara online,” kata Pak Ashari.
Dia menambahkan bahwa polisi menerima 60 laporan terhadap acara tersebut. Isu ini pertama kali mengemuka setelah Sekjen Parti Islam Se-Malaysia (PAS) Takiyuddin Hassan mengkritik acara tersebut karena diduga mempromosikan budaya hedonistik, pornografi, dan seks bebas.
Poster yang beredar di media sosial tentang acara “Thai Hot Guy” menampilkan beberapa pria berotot berpakaian minim dengan rok pendek dan atasan halter. Menurut poster tersebut, acara itu dijadwalkan berlangsung pada 30 Maret sebagai bagian dari grand opening Privacy Club Tun Razak di Kuala Lumpur.
Grup “Thai Hot Guy” terkenal di media sosial. Mereka adalah pelayan dari restoran Staneemeehoi di Bangkok dan menjadi viral di dunia maya karena menari sambil mengenakan pakaian wanita.
Aturan Baru untuk Konser dan Acara di Malaysia
Di antara aturan terbaru untuk konser Malaysia adalah dilarangnya memakai cross-dressing untuk artis pria, serta tanggal blackout pada hari libur Islam.
Dalam pernyataannya Rabu pagi, Takiyuddin mengkritik acara klub yang dijadwalkan tersebut dan mendesak pihak berwenang untuk mempertimbangkannya kembali.
“PAS sangat kecewa dan sangat keberatan dengan … acara pembukaan resmi sebuah bar … atas dasar keterlaluan, tidak sensitif, tidak bermoral dan bahkan menjijikkan,” kata Pak Takiyuddin.
“PAS mendesak pihak berwenang, khususnya DBKL (Balai Kota Kuala Lumpur) untuk mempertimbangkan kembali (pemberian) izin…untuk acara yang bersangkutan, yang jelas sangat bertentangan dengan nilai-nilai lokal dan tidak peka terhadap posisi Islam sebagai agama federal , apalagi diadakan di bulan Ramadhan.”
Mr Takiyuddin juga meminta individu untuk memastikan bahwa Malaysia tidak terkontaminasi oleh budaya yang merusak dan tidak membangun.
“Kebebasan individu atau ekonomi tidak pernah bisa dijadikan alasan untuk membenarkan atau melakukan tindakan dan kecenderungan negatif seperti ini. Sudah selayaknya semua pihak memiliki tanggung jawab sipil untuk memastikan masyarakat kita tidak terpapar budaya destruktif dan tidak konstruktif seperti ini,” ujarnya.
Menyusul kritik Takiyuddin, Sekretaris Politik Perdana Menteri Azman Abidin mengatakan bahwa tempat klub tersebut hanya memiliki izin restoran dan telah berakhir lebih dari dua tahun yang lalu.
“Tempatnya juga tidak memiliki izin hiburan juga tidak berlaku bagi seseorang untuk melakukan kegiatan hiburan,” kata Azman.
Menteri Dalam Negeri Saifuddin Nasution Ismail pada hari Rabu mengatakan bahwa acara seperti "Thai Hot Guy" tidak boleh dilanjutkan karena dapat menimbulkan kecemasan terutama di kalangan umat Islam yang akan menjalani Ramadhan.