Pelajari lebih lanjut tentang heartburn harian, penyebabnya, serta faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan Anda mengalami GERD.
Cekricek.id - Ketika Anda makan, makanan yang Anda konsumsi melewati kerongkongan dan masuk ke dalam lambung. Di dalam lambung, makanan tersebut dipecah oleh asam lambung agar dapat bergerak melalui sistem pencernaan Anda. Namun, ketika produksi asam berlebih, asam tersebut dapat kembali ke kerongkongan dan menyebabkan sensasi terbakar yang kita kenal sebagai heartburn.
Heartburn yang terjadi sesekali mungkin dianggap sebagai hal yang biasa. Anda mungkin merasakannya setelah mengonsumsi makanan tertentu atau makan dalam porsi yang besar sekaligus. Beberapa makanan dan minuman yang dapat memicu heartburn antara lain:
- Alkohol
- Cokelat
- Kopi
- Makanan berlemak
- Makanan pedas
- Tomat
GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah kondisi di mana seseorang mengalami heartburn dengan frekuensi yang tinggi. Heartburn yang sering terjadi merupakan gejala paling umum dari GERD.
Seseorang bisa didiagnosis menderita GERD jika mereka mengalami heartburn lebih dari dua kali dalam seminggu. Jika Anda merasakan heartburn hampir setiap hari, mungkin saatnya untuk berkonsultasi dengan dokter. Tanpa pengobatan yang tepat, GERD dapat menyebabkan komplikasi.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami GERD. Sebagai contoh, jika sfingter esofagus bawah Anda (LES) mengalami relaksasi atau kerusakan, asam dari lambung Anda mungkin lebih mudah kembali ke kerongkongan. Faktor risiko lainnya meliputi:
- Memiliki hiatal hernia
- Memiliki gangguan muskuloskeletal
- Memiliki indeks massa tubuh yang tinggi
- Merokok atau konsumsi alkohol berlebihan
- Merasa stres atau cemas
- Hamil
- Meningkatnya kadar progesteron atau estrogen
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID)
Namun, pertanyaannya adalah, apakah asam lambung selalu menyebabkan heartburn? Jawabannya, tidak. Ada kondisi yang disebut dengan silent reflux, di mana seseorang mengalami refluks namun tanpa rasa sakit heartburn atau gejala lainnya.
Kondisi ini, yang juga dikenal sebagai laryngopharyngeal reflux (LPR), dapat menyebabkan masalah yang menyerupai penyakit pernapasan, seperti batuk kronis, sakit tenggorokan, dan postnasal drip.
Dengan demikian, baik GERD maupun LPR memiliki komplikasi dan pilihan pengobatan yang serupa. Penting bagi Anda untuk mengenali gejala dan faktor risiko yang terkait dengan heartburn dan GERD, serta berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika Anda mengalami gejala yang persisten.