Cekricek.id - Dalam kasus medis yang tidak biasa, seorang pria berusia 76 tahun di Kanada harus dirawat di rumah sakit akibat infeksi bakteri yang parah setelah digigit tikus yang bersembunyi di toiletnya.
Dilansir Livescience, pria tersebut mengunjungi unit gawat darurat di sebuah rumah sakit di Montréal, Quebec, setelah menemukan seekor tikus di toilet rumahnya. Saat berusaha mengeluarkan hewan pengerat itu, tikus tersebut menggigit dua jarinya. Di unit gawat darurat, dokter memberinya perawatan luka dasar dan booster tetanus.
Namun sekitar 18 hari kemudian, pria itu kembali dirawat di rumah sakit karena mengalami demam, sakit kepala, dan sakit perut selama beberapa hari. Meski sebagian besar luka di jarinya sudah sembuh, tekanan darahnya rendah dan jantungnya berdetak sangat kencang.
Tes darah awal menunjukkan bahwa ginjal pasien rusak dan darahnya memiliki jumlah trombosit yang rendah.
Dokter memasukkannya ke unit perawatan intensif (ICU) karena ia menunjukkan tanda-tanda disfungsi multi-organ dan sepsis, sebuah fenomena berbahaya di mana infeksi membuat sistem kekebalan tubuh bekerja berlebihan.
Setelah menjalani serangkaian tes, dokter mengungkapkan bahwa pria tersebut mengidap penyakit menular yang disebut leptospirosis.
Leptospirosis, atau juga dikenal sebagai penyakit Weil, disebabkan oleh bakteri dalam genus Leptospira dan merupakan infeksi paling umum yang disebabkan oleh kuman yang ditularkan antara hewan dan manusia.
Penderita leptospirosis paling sering mengalami gejala ringan, seperti demam, sakit kepala, dan nyeri otot. Namun dalam sekitar 10% kasus, penyakit ini dapat menjadi parah dan menyebabkan disfungsi multi-organ serta kematian.
Pria dalam kasus ini diberi antibiotik dan perawatan lain untuk mengatasi kerusakan ginjal dan kadar trombosit yang rendah. Setelah beberapa hari, gejalanya membaik dan dia keluar dari ICU.
Baca juga: Misteri Tikus Mumi di Puncak Gunung Api Mirip Mars Terungkap
Kasus ini menunjukkan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh gigitan tikus di toilet. Bakteri Leptospira dapat masuk ke tubuh melalui kulit yang rusak, seperti luka akibat gigitan. Risiko wabah juga dapat diperburuk oleh angin topan atau banjir yang dapat menyebabkan orang terpapar air yang terkontaminasi.