Apa Itu Greenhouse Effect (Efek Rumah Kaca)?
Greenhouse Effect (Efek Rumah Kaca) adalah gas rumah kaca yang efektif menyerap panas radiasi inframerah, yang dipancarkan oleh permukaan bumi, oleh atmosfer itu sendiri karena gas-gas yang sama, dan juga oleh awan. Radiasi dipancarkan oleh atmosfer kepada semua pihak, termasuk ke bawah menuju permukaan bumi. Dengan demikian, gas rumah kaca memperangkap panas dalam lapisan permukaan troposfer. Peristiwa ini disebut efek rumah kaca.
Termal radiasi inframerah di troposfer digabungkan dengan kondisi suhu dari atmosfer pada ketinggian di mana radiasi itu dipancarkan.
Dalam troposfer, suhu umumnya menurun dengan menurut ketinggian. Secara efektif, radiasi inframerah yang dipancarkan ke ruang angkasa berasal dari gas-gas rumah kaca sebuah ketinggian dengan suhu rata-rata -19°C, yang seimbang dengan radiasi surya netto yang masuk, sedangkan suhu pada permukaan bumi disimpan pada suhu yang jauh lebih tinggi dari rata-rata +14°C.
Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca mengarah ke peningkatan kapasitas inframerah atmosfer, dan oleh karena itu untuk sebuah radiasi yang efektif adalah radiasi yang ke ruang angkasa dari ketinggian yang lebih tinggi pada kondisi suhu rendah.
Hal ini menyebabkan suatu pengaruh peningkatan radiasi yang mengarah ke peningkatan rumah efek kaca.
Greenhouse Gas (GHG, Gas Rumah Kaca)
Gas rumah kaca adalah gas konstituen dari atmosfer, baik berasal dari alam dan antropogenik (hasil aktivitas manusia), yang menyerap dan memancarkan radiasi pada panjang gelombang spesifik dalam spektrum radiasi inframerah termal yang dipancarkan oleh permukaan bumi, pada lapisan atmosfer itu sendiri, dan juga oleh awan.
Gas-gas ini menyebabkan efek rumah kaca maksudnya energi yang diserap akan tetap berada di atmosfer dari yang semestinya dipancarkan ke luar angkasa. Uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), nitrous oksida (N2O), metana (CH4) dan ozon (O3) adalah gas rumah kaca utama dalam atmosfer bumi.
Selain itu, ada sejumlah sepenuhnya gas rumah kaca akibat ulah manusia yang ada di atmosfer, seperti halocarbons dan yang mengandung zat klorin dan bromin, hal ini sudah ditangani di bawah Protokol Montreal.
Selain CO2, N2O dan CH4, Protokol Kyoto berhubungan dengan belerang, gas rumah kaca hexafluoride (SF6) hydrofluorocarbons (HFC) dan perfluorocarbons (PFC).
Greenhouse Gases Effect (Efek Gas Rumah Kaca)
Greenhouse Gases Effect (Efek Gas Rumah Kaca) adalah dampak yang ditimbulkan gas rumah kaca ketika menahan radiasi balik matahari yang dipancarkan bumi dalam bentuk panas sehingga memanaskan atmosfer bumi.